Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gerebek Syawalan di Bukit Sidogura Klaten, 25 Gunungan Ketupat Ludes Diperebutkan Pengunjung

Djoko Sardjono
17/4/2024 17:31
Gerebek Syawalan di Bukit Sidogura Klaten, 25 Gunungan Ketupat Ludes Diperebutkan Pengunjung
Gerebek ketupat syawalan di Bukit Sidogura, Klaten(MI/Djoko Sardjono)

GEREBEK ketupat Syawalan 1445 H di Bukit Sidoguro, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (17/4), dibanjiri pengunjung. Kegiatan tradisi ini dihadiri Bupati Sri Mulyani, Wabup Yoga Hardaya, Forkopimda, dan Kepala OPD Pemkab Klaten.

Tradisi syawalan di Bukit Sidogura, dirangkai dengan kirab 25 gunungan ketupat dan 1.000 porsi ketupat siap saji untuk pengunjung. Gerebek syawalan ini dikunjungi ribuan orang termasuk pemudik yang hingga H+6 lebaran belum balik.

Gelar tradisi Syawalan 1445 H di Bukit Sidoguro, menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudpora) Kabupaten Klaten, Sri Nugroho, dengan tema ‘Ngapuro ing ngapuro tumuju ing fitri’.

Baca juga : Hari Pertama Masuk Kerja, Pemkab Klaten Gelar Halalbihalal

“Tujuan gelar gerebek ketupat syawalan ini untuk melestarikan tradisi budaya Jawa, sebagai bentuk rasa handarbeni (memiliki) warisan leluhur. Selain itu,  juga sebagai sarana silaturahmi sekaligus untuk saling memanfaatkan,” katanya.

Di sisi lain, tradisi gerebek syawalan Idul Fitri 1445 H di Bukit Sidogura dengan rangkaian kirab 25 gunungan ketupat itu, adalah juga untuk menggerakkan sektor pariwisata dan meningkatkan perekonomian rakyat di Kabupaten Klaten.

“Tradisi gerebek ketupat syawalan di Bukit Sidogura sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pun, Hari Raya Idul Fitri ini momentum hari kemenangan bagi umat Islam,” imbuh Kepala Disbudpora Klaten.

Baca juga : Wamen Desa PDTT Gelar Open House di Klaten pada Hari Kedua Idul Fitri

Sementara itu, Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya atas nama pribadi maupun Pemkab Klaten dan Forkopimda menyampaikan selamat Idul Fitri 1445 H dan mohon maaf kepada masyarakat pengunjung tradisi syawalan di Bukit Sidogura.

“Kita bersyukur tradisi syawalan yang merupakan warisan budaya dalam rangka silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan ini dapat dilaksanakan dengan penuh kegembiraan. Semoga syawalan ini membawa berkah,’ ujarnya.

Pengunjung pun langsung menyerbu gunungan ketupat saat Bupati Sri Mulyani dalam akhir sambutannya menyampaikan semoga syawalan ini membawa berkah. Dalam waktu singkat 25 gunungan ketupat itu ludes diperebutkan pengunjung.

Salah satu pengunjung gerebek ketupat syawalan di Bukit Sidogura, Sri Wartini, warga Kecamatan Jogonalan, kepada mediaindonesia.com mengaku senang berhasil mendapatkan beberapa ketupat syawalan yang dianggap berkah ini.

“Saya tiap tahun datang di acara gerebek ketupat syawalan di Bukit Sidogura. Tujuannya untuk mencari berkah ketupat syawalan. Alhamdulillah saya kali ini beruntung dapat empat ketupat. Semoga ketupat ini penuh berkah,” ujarnya. (JS/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya