Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
HARGA sejumlah bahan pangan pokok di Batam kembali mengalami kenaikan. Salah satu yang paling mencolok adalah harga telur, yang naik sebesar Rp540 per kilogram (kg) menjadi Rp31.820 per kg.
Pantauan Media Indonesia, Kamis (7/3) di sejumlah pasar di Batam harga pangan pokok di Batam Terus Naik, terutama telur tembus Rp31.820 per kg.
Kenaikan harga telur ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya pasokan telur dari peternak dan meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadan.
Baca juga : Susul Beras, Harga Cabai dan Telur Ikut Meroket
Selain telur, harga bahan pokok lain yang juga mengalami kenaikan di antaranya, harga beras premium naik sebesar Rp130/kg menjadi Rp16.630/kg, sementara beras medium mengalami kenaikan Rp10/kg menjadi Rp14.350/kg. Bawang putih naik Rp650/kg menjadi Rp39.920/kg, sedangkan harga daging ayam naik Rp490/kg menjadi Rp38.210/kg.
Gula konsumsi juga mengalami kenaikan sebesar Rp60/kg menjadi Rp17.790/kg. Di sisi lain, terdapat beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan harga, seperti cabai merah keriting yang turun Rp1.150/kg menjadi Rp61.430/kg, cabai rawit merah turun Rp750/kg menjadi Rp61.360/kg, dan daging sapi murni turun Rp340/kg menjadi Rp134.040/kg.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan mengambil langkah-langkah untuk menetralkan harga bahan pokok.
"Kami akan melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok dengan memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu, dan selanjutnya dengan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah lain untuk memastikan pasokan bahan pokok aman," kata Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau, Kamis (7/3).
Keluhan pun datang dari ibu-ibu rumah tangga di Batam. Mereka harus pandai-pandai mengatur keuangan agar kebutuhan keluarga tetap terpenuhi.Mereka pasrah dan menerima kenaikan harga bahan pokok. (HK/Z-7)
Di tengah fenomena eggflation yang menyebabkan lonjakan harga telur di berbagai negara, Indonesia justru mengalami kondisi yang berbeda
Harga telur saat ini berada di bawah HAP (harga acuan pemerintah) yang sudah diputuskan yakni Rp24.500-Rp26.500/kg.
Usai perayaan Idul Adha 2024, harga komoditas bahan pangan jenis telur dan daging ayam di Purwokerto, Jawa Tengah, terus mengalami kenaikan amat signifikan.
Kenaikan harga telur ayam di Palu, Sulawesi Tengah, semakin tidak terkendali. Pasokan yang berkurang menjadi penyebab.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan alasan harga telur masih tinggi. Ia menyebut butuh waktu hingga harga telur kembali normal.
Harga telur ayam di pedagang di Sungailiat Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel) masih bertahan Rp32 ribu per kilogram (kg).
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved