Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau mengungkap dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur yang terjadi pada beberapa tempat kejadian perkara (TKP) di kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Dirreskrimum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan mengatakan saat ini sudah diamankan dan dilakukan penahanan atas satu orang pelaku dengan inisial IW, 26, serta pemeriksaan terhadap tersangka ID, 14, RP, 14, dan RK, 16, yang diduga kuat melakukan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur.
Baca juga: Polda Riau Kembali Gagalkan Penyelundupan PMI Ilegal di Dumai
"Dalam hal ini, ada empat anak di bawah umur yang menjadi korban atas perbuatan para tersangka, sementara ini kami baru mengamankan 4 orang tersangka berdasarkan laporan pengaduan para orang tua korban, serta tidak menutup kemungkinan para tersangka akan bertambah dengan proses penyidikan lebih lanjut," ujar Asep dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11).
Asep juga memaparkan, kronologis kejadian berawal pada April 2023 atau saat bulan puasa Ramadan tahun ini dengan lokasi TKP yang berbeda-beda.
"Kami telah melakukan penahanan atas satu orang tersangka dewasa yakni IW yang sudah berumur 26 tahun. Tersangka lainnya sudah kami lakukan pemeriksaan dan tidak kami lakukan penahanan karena tiga tersangka lainnya masih di bawah umur."
Baca juga: Polda Riau dan Polis Kontijen Melaka Kerja Sama Perketat Selat Malaka
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Bapas atau Balai Pemasyarakatan untuk berhati-hati mengambil tindakan karena para korban dan tersangka masih anak di bawah umur atau masih sekolah," ujar Asep.
Atas perbuatannya, tersangka dapat dijerat pasal 82 Ayat (1) jo pasal 76E UU RI No 17 Tahun 2016 dengan hukuman minimal 5 tahun penjara atau maksimal 15 tahun penjara, sedangkan semua barang bukti diamankan di Polda Riau demi pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut. (RO/S-2)
Sepuluh anak korban pencabulan oleh guru ngaji bernama Ahmad Fadhillah di Tebet, Jakarta Selatan, seluruhnya berjenis kelamin perempuan. Mereka berusia 9 hingga 12 tahun.
SEORANG guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan ditangkap oleh kepolisian terkait kasus dugaan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
POLISI menangkap dua pelaku pencabulan dan penganiayaan terhadap dua adik dari Bahar bin Smith. Dua pelaku berinisial YL dan EK ditangkap di lokasi yang berbeda.
PEGAWAI minimarket berinisial A, 23, di Jatiuwung, Kota Tangerang, melakukan perbuatan pencabulan terhadap anak laki-laki berusia 11 tahun di toilet minimarket.
Orangtua korban yang kaget mendengar informasi itu langsung membawa perkara ke kantor polisi.
Kasus ini masih terus dilakukan pengembangan serta pendalaman.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved