Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KRISIS air bersih mulai dialami warga di Kampung Cicurubung, Desa Cipacing, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Krisis air sangat berdampak bagi warga, namun belum ada bantuan pemerintah yang didapat.
Darmini, 46, warga Kampung Cicurubung, Desa Cipacing mengatakan, warga terpaksa membeli air galon seharga Rp 10 ribu, setelah sejumlah sumur di kampungnya mengering dan debit air menurun.
"Sudah tiga minggu tidak ada hujan dan saat ini kondisi sumur mengering hingga warga memanfaatkan Sungai Cikidang untuk mencuci pakaian, mandi, cuci piring, kakus dan wudlu. Namun, kebutuhan masak, minum biasanya itu membeli air galon hanya digunakannya dalam waktu lima hari," katanya, Kamis (22/6).
Baca juga : 20 Kecamatan di Tasikmalaya Terancam Krisis Air Bersih, BPBD Siapkan Mobil Tangki Air
Ia mengatakan, kekeringan dan krisis air yang terjadi di daerahnya sudah meluas terutama di Desa Cipacing, Pageurageung, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah dan Kecamatan Kadipaten membuat banyak masyarakat membutuhkan air bersih.
Akan tetapi, sampai sekarang ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari meski lahan persawahan saat ini sudah kering.
"Kami sudah melaporkan melalui camat dan kepala desa supaya ada pengiriman air bersih untuk kebutuhan masak, minum, cuci pakaian, wudlu dan mandi. Karena, dampak kekeringan yang dirasakan oleh warga semakin luas mengingat air sumur kering, debit turun dan air sungai Cikidang juga sudah menyusut tapi sekarang masih dimanfaatkan sebagian warga," ujarnya.
Baca juga : Debit Air Objek Wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya Menyusut Drastis
Sementara itu, Mansur, 48, warga Kampung Cirando, Kecamatan Kadipaten mengatakan, krisis air yang terjadi sekarang telah meluas di berbagai daerah terutama di perkampungan yang mana sejumlah sumur kondisinya telah mengering. Yang masih ada airnya pun kondisinya sudah keruh.
Warga terpaksa harus mencari air menguyusuri jalan setapak ke arah sumur gunung kramat.
"Sudah tiga minggu ini tidak ada hujan hingga kondisi sumur di rumahan sedalam 15 meter sudah menyusut berdampak pada kebutuhan sehari-hari mulai memasak, minum, mandi, kakus, cuci pakaian, wudlu dan lainnya.Warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju sumur gunung kramat untuk mendapatkan air bersih yang masih muncul," paparnya. (Z-4)
Peristiwa pada Minggu (29/6) sekitar pukul 15.00 WIB itu mengakibatkan dua orang petani bernama Acu, 60, dan Amin, 50, warga Ciomas, masih tertimbun.
Ekskavator juga diturunkan lantaran tanah yang menimbun jalan cukup dalam hingga tiang kabel roboh
Ribuan warga dan santri semarak sambut perayaan tahun baru Islam 1447 Hijriah pada tahun 2025 mereka melakukan jalan kaki dan sebelumnya semua dipersiapkan dari mulai bambu,
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan mengajak masyarakat untuk memaknai tahun baru Islam sebagai momentum hijrah menuju kehidupan yang lebih baik.
SEBANYAK 39.157 warga penerima KIS dan PBI-JK Kemensos di Kota Tasikmalaya, yang mendadak dinonaktifkan kepesertaannya akan tetap mendapat pelayanan kesehatan.
SEBANYAK 39 ribu warga penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI-JK) Kemensos di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak dinonaktifkan
Pembahasan RTRW ini sangat penting karena berdampak terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved