Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SETELAH tahapan Sosialisasi, Pelatihan, serta Pembuatan Proposal, 11 desa wisata di Lombok yang menjadi sasaran Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 pada tahun 2022 lalu, kini bersiap memasuki tahap berikutnya yakni Pendampingan.
11 desa wisata ini mengikuti Biannual Tourism Forum yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) pada 14-15 Maret 2023 untuk memaparkan program pengembangan pariwisata yang akan dilaksanakan di desa masing-masing.
Desa Wisata berasal dari 4 wilayah, yakni Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, serta Lombok Barat.
Baca juga : Tujuh Desa Wisata di Lombok Tandatangani MoU dengan Industri Pariwisata
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Martini M. Paham mengajak desa-desa yang telah terpilih supaya memanfaatkan dan memaksimalkan kesempatan dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat.
Wanita yang akrab disapa Diah ini mengatakan, pariwisata adalah industri yang pertama kali terpuruk karena pandemi Covid-19, dan saat ini sektor pariwisata tengah bangkit kembali.
“Kita harus bangkit bersama, lebih cepat, lebih kuat dengan mengedepankan adaptasi, inovasi dan kolaborasi,” tuturnya.
Baca juga : Kemenparekraf Gelar Pelatihan Sadar Wisata bagi Pelaku Pariwisata dari 11 Desa Wisata di Lombok
Penyelenggaraan BTF di Lombok kali ini, menghadirkan para stakeholder yang berasal dari Platform Wisata dan Gaya Hidup, seperti Traveloka, Asosiasi Travel Agent Indonesia, PT PLN, PT WIKA, PT Langit Biru Pertiwi, PT Bank NTB Syariah, PT. Giri Menang Mas, Poltekpar Lombok, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kab. Lombok, praktisi pariwisata dari Desa Wisata Pujon Kidul, Jawa Tengah, serta Kepala Dinas Pariwisata dari setiap kabupaten di Lombok.
Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi menekankan kembali pentingnya membangun kolaborasi seluruh unsur pentahelix dalam ekosistem pengembangan desa wisata.
“Pada pertemuan ini, kami sampaikan kepada para stakeholder bahwa kami tidak mampu melakukan (pengembangan seluruh desa wisata) sendirian, kami butuh kita sama-sama bekerja supaya bisa membantu menjadikan desa wisata sebagai destinasi yang bisa ditawarkan Indonesia. Melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0 kami optimistis, warga mampu mengembangkan potensi desa wisata bahkan melahirkan para agent of change (agen perubahan) yang akan menjaga keberlanjutan pengembangan pariwisata di desa, juga kelembagaan desa yang kami butuhkan untuk mengawal,” jelas Florida.
Baca juga : Desa Wisata Jadi Lokomotif Peningkatan Kesejahteraan di NTB
Dari Lombok Barat, Yani Aji Sujana, perwakilan Desa Sekotong Barat menuturkan, meski masih merupakan desa rintisan, namun warga dan pelaku pariwisata bertekad menjalin kerja sama untuk mengembangkan pariwisata. Di antaranya, karena desa merupakan penghasil emas, perak, dan mutiara; maka akan lebih didorong agar bernilai jual.
“Untuk daya tarik agar wisata datang, ada sport diving dan snorkeling di 3 gili. Selain itu, kami akan mengembangkan UMKM oleh-oleh khas dari limbah kulit kerang. Yang paling unik, terdapat daya tarik wisata yang dikemas dengan pendekatan story telling yang dapat dijual sebagai penutup paket wisata ke 3 gili tersebut,” tuturnya.
Sedangkan Malik Abdul Aziz dari Desa Kuta Mandalika, Lombok Tengah, menyampaikan sebagai program jangka pendek, pihaknya akan mengoptimalisasi digital marketing sebagai sarana promosi wisata.
Baca juga : Sandiaga Uno Bantu Fasilitas Homestay Desa Senaru Sambut Superbike 2021
“Untuk jangka panjang yaitu Kampoeng Nelayan di Pantai Benjon dengan pasir menyerupai merica dan pepohonan di tepi pantai sebagai USP (unique selling point). Tentu kami akan menggandeng para travel agent di sana,” paparnya seraya menambahkan penjelasan tentang hasil laut, yang berpotensi dipasarkan sebagai aset occasional tourism, yakni kuliner bulu babi yang hanya bisa didapatkan pada musim-musim tertentu.
Mewakili Desa Gili Indah, Lombok Utara, Safri Mutahid menuturkan, meski pulau-pulau di Desa Gili Indah sudah cukup dikenal sebagai destinasi wisata, khusus untuk Program Sadar Wisata 5.0 mereka mencetuskan konsep yang berbeda yaitu eco wisata berwawasan lingkungan berbasis masyarakat.
“Beberapa aktivitas regular akan kami padu padankan dengan edukasi. Seperti di sekolah diving akan kami masukkan nilai-nilai tentang ekosistem, jadi ada tambahan pengetahuan. Kami ajak tamu untuk mencintai ekosistem dengan mengenalnya,” ucap Safri.
Baca juga : Desa Wisata Negeri Rutong, Kota Ambon, Miliki Potensi Ekowisata Hutan Sagu
Sebagai satu-satunya desa dari Lombok Timur, perwakilan Desa Jerowaru, Lukman Nurhakim memaparkan potensi wisata Bale Mangrove.
“Di Bale Mangrove kita tidak hanya melakukan penanaman, ada pula galeri pembibitan dan pengolahan mangrove menjadi kopi. Paling penting adanya pohon mangrove berusia ratusan tahun. Diadakan juga Festival Bale Mangrove setiap tahun yang dikemas dengan nilai-nilai edukasi karena fokus kita bukan pada profit melainkan bagaimana menjaga hutan mangrove,” ujarnya.
Lukman menjelaskan, sebagai dampak dari kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Sadar Wisata, pihaknya juga telah melakukan kolaborasi dengan desa-desa sekitar untuk menyusun paket wisata.
Baca juga : Desa Wisata Rinding Allo di Luwu Utara Sulsel Masuk 75 Besar ADWI 2023
“Ada paket wisata Teluk Jukung, dengan 15 desa tergabung dalam kawasan itu,” kata dia.
Kolaborasi menjadi kata kunci yang selalu digaungkan oleh Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Diadakannya Biannual Tourism Forum (BTF) sebagai forum yang mempertemukan penggerak desa wisata dengan para stakeholder atau pemangku kepentingan pun sejalan dengan hal tersebut.
Baca juga : Desa Wisata Baselang Bakung Jaya Hadirkan Agrowisata dan Seni Budaya Lokal
Sandiaga, pada kesempatan sebelumnya, mengatakan, di Indonesia terdapat 85 ribu desa dengan sekitar 7.500 di antaranya memiliki potensi wisata.
“Kami mengajak mitra kolaborasi dari pemerintah, dunia usaha, swasta, komunitas dan media, institusi pendidikan, KKN-KKN, yang akan kita arahkan ke desa wisata untuk memastikan keberlanjutan dari program desa wisata ini,” jelasnya.
Mengakhiri acara Biannual Tourism Forum di Lombok, para Kepala Desa dan Local Champion dari 11 Desa Wisata menandatangani komitmen bersama untuk menyukseskan pelaksanaan program pengembangan desa yang dijalankan melalui program Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Saat ini program Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang telah memasuki tahun kedua, diselenggarakan dalam Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) di Indonesia, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.
Terdapat 6 tahapan kegiatan dalam Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 mulai dari Sosialisasi Sadar Wisata, Pelatihan, Penyusunan Proposal, Pendampingan, Penilaian dan Apresiasi bagi pelaku wisata. (RO/Z-5)
Peningkatan kualitas pariwisata dapat mendorong layanan yang lebih baik, pemberdayaan SDM, dan pengalaman positif yang merata.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengembalikan status internasional Bandara Ahmad Yani dan mendorong sektor pariwisata serta investasi di Jawa Tengah.
Nilai transaksi BBTF 2025 diperkirakan mencapai Rp7,84 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3% dibanding 2024.
Chiang Rai hadir sebagai destinasi dengan udara sejuk, ketenangan, serta deretan lokasi ikonik yang sarat akan seni dan nilai spiritual.
WAKIL Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty mengapresiasi langkah Presiden Prabowo Subianto yang mencabut izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan tambang di Raja Ampat
Adanya aktivitas pertambangan di pulau kecil di Raja Ampat, berisiko merusak potensi ekonomi kreatif dan mereduksi kepercayaan dunia terhadap brand pariwisata Indonesia.
Para pecinta film animasi anak-anak di Indonesia tengah menantikan kehadiran film animasi terbaru yang menjanjikan kisah penuh kehangatan, kegembiraan, serta nilai persahabatan.
Kerja sama kemitraan co-branding Wonderful Indonesia menginisiasi berbagai program seperti Wonderful Indonesia Berkah, School Break di 4 kota, dan Pesona Promo Merdeka.
Namun, diakui Neil, bahwa sektor ekonomi kreatif masih tergolong baru di Indonesia.
Kementerian Perhubungan menyebut ada 287 bandar udara (bandara) di Indonesia pada 2021, namun tidak semuanya aktif.
Bantuan ini adalah bagian dari tindak lanjut program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang bertujuan menjadikan desa-desa wisata lebih kuat dan berdaya saing.
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno beserta jajaran Kemenparekraf, melakukan kunjungan ke kantor Media Group pada Rabu (16/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved