Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DUREKTUR Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua bersama tim juri 75 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, mengunjungi Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sekretaris Daerah Luwu Utara Armiadi dalam keterangannya diterima di Makassar, Senin, menyambut langsung kunjungan dari tim Kemenparekraf dan dewan juri ADWI 2023 tersebut.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kemenparekraf yang diwakili oleh Direktur Tata Kelola Destinasi. Ini adalah bentuk penghargaan dan apresiasi dari Kemenparekraf untuk melihat, merasakan dan menilai langsung keindahan dari Desa Wisata Rinding Allo ini," ujarnnya dalam keterangan, Rabu (13/12/2023).
Baca juga: Desa Wisata Baselang Bakung Jaya Hadirkan Agrowisata dan Seni Budaya Lokal
"Desa Rinding Allo ini memang sudah cukup lama kita tetapkan sebagai desa wisata, dan alhamdulillah hari ini sudah kita saksikan bersama bahwa banyak potensi wisata yang bisa kita kembangkan. Dan terima kasih atas arahan Pak Direktur dan para Dewan juri agar ke depan Desa Wisata Rinding Allo bisa lebih baik lagi," ungkap Armiadi
Armiadi mengatakan kunjungan tim Kemenparekraf selama tiga hari yakni pada 6-8 Juli 2023 itu membawa kebahagiaan bagi masyarakat Lutra, apalagi merupakan bagian dari penilaian ADWI 2023.
Takjub dengan Keindahan Alam dan Budaya
Sebelumnya, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua mengaku takjub dengan keindahan alam dan budayanya luar biasa yang dimiliki Desa Rinding Allo tersebut.
"Harganya mahal, ini sesuatu yang punya ke khasannya sendiri. Ini seperti di Austria dan Swiss, tinggal dibuatkan area olahraga tracking, camper van, dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Desa Wisata Kwau Miliki Area Kebun Pohon Pisang Raksasa dan Habitat Cendrawasih
Indra Ni Tua mengatakan Desa Rinding Allo, Kecamatan Rongkong, Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu desa wisata dari 4.575 desa yang terpilih masuk ke dalam 75 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
ADWI sendiri merupakan program dari Kemenparekraf dalam rangka memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
"Mulailah ajak komunitas-komunitas karena ini sungguh luar biasa. Orang-orang cari yang seperti di Rinding Allo ini tidak gampang dan semua dapat terwujud atas kerja sama dari para pihak-pihak terkait," kata Indra.
Baca juga: Desa Wisata Muntei Miliki Kekayaan Budaya dan Adat Tradisi Mentawai
Adapun rombongan dari Kemenparekraf yang dewan juri terdiri dari Fathul Yadi dan Mangku Nyoman Kandia, mengunjungi lokasi-lokasi yang menjadi kategori penilaian.
Kegiatan visitasi sendiri juga menjadi ajang promosi bagi 75 besar desa wisata ADWI untuk meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus meningkatkan omzet penjualan produk ekonomi kreatif lokal
"Rinding Allo ini budaya dan pemandangannya luar biasa tinggal bagaimana mengemasnya untuk disebarluaskan. Banyak yang positif di sini, sehingga calon wisatawan bisa diajak tinggal di sini berdampingan dengan masyarakat, seperti di Wae Rebo," ungkapnya.
Indra melanjutkan, produk-produk khas yang ada di Rinding Allo ini sudah sangat bagus, seperti tenun Rongkong, tinggal bagaimana menjaga semangat masyarakat agar terus mengembangkannya. (RO/S-4)
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai desa binaan.
Desa Les memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan desa-desa lainnya yakni topografinya nyegara gunung
Kementerian Pariwisata kembali menghadirkan program tahunan bergengsi, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, dengan menampilkan produk kreatif dari 50 Desa Wisata Terbaik
Salah satu kawasan yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara adalah wisata pantai Tanjung Kelayang yang terletak di Dusun Tanjung Kelayang Desa Wisata Keciput.
Desa Wisata Wanurejo berhasil masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, bersaing dengan ribuan desa lainnya di Indonesia.
Telah terjadi fenomena pergeseran segmentasi pasar dan tren wisatawan di tengah pulihnya sektor pariwisata di Malang, Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved