Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, mengecam peristiwa penusukan terhadap Kolonel (purn) Sugeng Waras, Kamis (29/12) yang terjadi di Cimahi, Jawa Barat. Penusukan itu mencederai kepastian hukum di Indonesia. Syahganda mengatakan bahwa cara-cara barbar menghadapi lawan politik dengan melakukan kekerasan, merupakan ciri-ciri anti demokrasi yang terus bertahan di Indonesia. Syahganda meminta pihak kepolisian mengusut dan harus menemukan pelaku penusukan tersebut.
Menurut Syahganda, Sugeng Waras merupakan purnawirawan yang energik dan cinta tanah air. Dia membangun ormas FPPI (Forum Purnawirawan Perjuangan Indonesia) sebagai upaya meneruskan komitmen kebangsaannya setelah purna tugas. Sebagaimana dikenal dalam istilah "Old Soldier Never Die". Syahganda berdoa semoga Sugeng Waras segera pulih dan aktif kembali membuat tulisan-tulisan yang kritis.
Mengutip dari keterangan tertulis Humas Polres Cimahi, kronologis kejadian penusukan Ketua FPPI, Kolonel (Purn) Sugeng Waras, disebutkan sebelum terjadinya penusukan, Kolonel (Purn) Sugeng Waras melaksanakan pertemuan dengan kerabatnya di Alam Wisata Cimahi (AWC).
Kemudian, pada pukul 14.15 WIB Setelah melaksanakan pertemuan dengan kerabatnya, Kolonel (Purn) Sugeng Waras meninggalkan Alam Wisata Cimahi (AWC).
"Pada pukul 14.30 WIB pada saat perjalanan pulang tepatnya di depan pintu gerbang Perum Gardenia, mobil yang dikendarai oleh Kolonel (Purn) Sugeng Waras dengan jenis kendaraan Honda Jazz Warna Silver nomor polisi D 1021 YE, tiba-tiba kaca belakang mobil sebelah kanan dipecahkan oleh pelaku (nama belum diketahui) menggunakan batu. Kemudian Kolonel (Purn) Sugeng Waras menghentikan kendaraannya dan turun dari mobil," jela Humas Polres Cimahi dari keterangan tertulis tersebut. Lalu dijelaskan, pada saat Kolonel (Purn) Sugeng Waras turun dari kendaraannya, pelaku langsung menusukan senjata tajam ke arah kedua kaki korban dan langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Pada pukul 15.00 WIB Kolonel (Purn) Sugeng Waras tiba di RS Cibabat Kota Cimahi dan langsung ditangani oleh pihak medis RS Cibabat (penjahitan luka tusukan di kedua kaki korban). (OL-13)
Pemerintah daerah agar memastikan pembentukan Satgas Ormas di seluruh kabupaten/kota dan rutin mengevaluasi kinerjanya.
Tim Unit Ranmor dan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang menangkap kedua pelaku pada 19 Juli 2025
Rakornas ini sebagai bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Besar (Mubes) Ormas MKGR 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 29–31 Agustus mendatang.
Kemendagri membenarkan adanya aturan yang melarang organisasi masyarakat (ormas) untuk mengenakan seragam yang menyerupai TNI atau Polri.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP terkait pemerasan, dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
SOSIOLOG Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kembali keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang ada saat ini.
Edukasi sejak dini mengenai pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada anak-anak sekolah dasar sangat penting dilakukan.
Peristiwa pada Jumat (18/7) malam itu menimpa Usep, 55, warga Desa Sanding, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut dan Candra, 16, asal Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur.
Tersangka telah menjalankan aksinya selama tiga bulan dan menjual upal hingga pulau Sumatra.
GEMPA bumi dengan kekuatan Magnitudo 2,7 mengguncang Kota Cimahi pada Minggu (29/6) sekitar pukul 08.49 WIB. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar Lembang.
Sangat sulit perluasan wilayah iilakukan apabila wilayahnya sudah padat penduduk, justru yang memungkinkan adalah perluasan wilayah dengan wilayah yang masih jarang penduduknya.
Namun setelah ditelisik, kenaikan harga tersebut merupakan angka yang digabung dengan ongkos kirim pesanan konsumen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved