Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng Selatan Hingga Tiga Hari Mendatang

Lilik Darmawan
27/12/2022 17:19
Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Jateng Selatan Hingga Tiga Hari Mendatang
Ilustrasi(Medcom)

CUACA ekstrem mengancam sejumlah wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan hingga tiga hari mendatang. Masyarakat diminta waspadai terjadinya bencana hidrometeorologi.

Cuaca ekstrem terjadi akibat adanya pertemuan massa udara dingin dari Asia dengan massa udara panas dari Australia. Hal ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jateng.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan bahwa berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, sejumlah kabupaten di Jateng selatan terancam cuaca ekstrem.

"Cuaca ekstrem diperkirakan potensial terjadi hingga tiga hari mendatang. Dengan kondisi tersebut, bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,�jelas Rendi, Selasa (27/12).

Menurutnya, daerah-daerah yang terancam bencana hidrometeorologi adalah Banjarnegara, Kebumen dan Purworejo pada Rabu (28/12). Kemudian pada Kamis (29/12) adalah Cilacap dan Kebumen."Sedangkan pada Jumat (30/12) adalah Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Purbalingga," jelasnya.

Sementara itu, dari Kebumen dilaporkan, sejumlah rumah rusak di Desa Desa Glontor, Kecamatan Karanggayam, Kebumen Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 18.00 WIB menjelang azan maghrib Senin (26/12).

Kapolres Kebumen Ajun Komisaris Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha mengatakan, meski tak ada kerugian jiwa namun rumah para korban mengalami kerusakan cukup parah. "Saat kejadian korban berhasil menyelamatkan diri. Jadi hanya kerugian material," katanya.

Peristiwa bermula dari hujan deras lalu diikuti suara gemuruh dari arah tebing. Warga selanjutnya melihat tanah retak yang diikuti longsor dari atas tebing. Selanjutnya warga berteriak agar menjauh dari titik longsor serta keluar dari dalam rumah. (OL-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya