Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Keluarga Turis AS yang Meninggal di Flotim Tolak Autopsi, Jenazah akan Langsung Dipulangkan

Fransiskus Gerardus
15/11/2022 09:41
Keluarga Turis AS yang Meninggal di Flotim Tolak Autopsi, Jenazah akan Langsung Dipulangkan
Jenazah turis asal AS Caleb Dan Bucci, yang meninggal dunia di Flores Timur, dimasukkan ke dalam ambulans.(Metrotv/Fransiskus Gerardus)

CALEB Dan Bucci, turis asal Amerika Serikat (AS) yang yang meninggal dunia di Perairan Pulau Tiga, Kecamatan Ile bura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat diving diduga karena kehabisan Oksigen. 

Keluarganya di AS menolak untuk diautopsi sehingga hanya dilakukan pemeriksaan luar jenazah dan jenazah akan langsung dipulangkan ke negaranya.

"Ya, korban diduga kehabisan oksigen,” kata Kapolres Flores Timur melalui Kasi Humas Polres Flores Timur, Ipda Anwar Sanusi, setelah tim kepolisian melakukan pendalaman atas kasus tenggelamnya Caleb Dan Bucci.

Baca juga: Wisatawan Asal AS Tewas Tenggelam di Flotim

Karena tidak dilakukan autopsi, korban langsung dibawa ke Maumere untuk diterbangkan kembali ke AS. 

“Malam ini, korban akan dibawa ke Maumere dengan ambulans,” jelas Ipda Anwas Sanusi

Kasi Humas menegaskan, berdasarkan informasi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), pihak keluarga sudah menerima kematian itu secara ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi.

“Pihak keluarga dari Amerika menolak dilakukan autopsi. Hanya pemeriksaan luar saja,” ungkapnua.

Tour guide (pendamping wisata) berinisial AW, 44 , melaporkan peristiwa nahas itu ke Mapolres Flores Timur, yang diterima SPKT POlres Flotim dengan nomor Laporan Polisi : LP/B/268 /XI/2022/SPKT/ Res Flotim/Polda NTT tertanggal 14 November 2022.

Dalam laporannya, dijelaskan korban bersama sembilan rekannya melakukan perjalanan wisata dengan menggunakan KMP Phinisi Helena. Jadi penumpang warga negara asing (WNA)  sebanyak 10 orang, termasuk korban. Sedangkan, dan kru kapal WNI 10 orang. Sehingga ada 20 orang di atas kapal tersebut.

Kapal Phinisi Helena bertolak dari Kupang pada 6 November 2022 menuju perairan Alor untuk melakukan diving/selam. Baru pada 13 November 2022, kapal bertolak dari perairan Kabupaten Alor menuju perairan Kabupaten Flores Timur.

AW menjelaskan bahwa pada Senin (14/11), sekitar pukul 08.00 Wita, dirinya bersama para turis lainnya berjumlah 10 orang menggunakan Kapal Phinisi Helena sedang melakukan diving/selam secara manual tanpa tabung oksigen di perairan laut Pulau Flores, tepatnya di area perairan laut Pulau Tiga, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur,

“Sekitar pukul 10.00 Wita pada saat melakukan diving oleh 10 orang tourist tersebut, tiba-tiba para saksi melihat pelampung milik korban tidak bergerak sehingga para saksi berenang menghampiri korban dan melihat korban pingsan tidak bergerak di dalam air laut,” jelas AW dalam kronologi laporannya.

Para saksi kemudian memanggil teman-teman yang berada di atas kapal untuk melakukan pertolongan dengan mengevakuasi korban menggunakan skoci ke kapal induk. 

“Dilakukan pertolongan napas bantuan melalui tabung oksigen sekitar 60 menit. Upaya pertolongan telah dilakukan, namun nyawa korban tidak tertolong,” jelasnya.

KMP Phinisi Helena akhirnya berlayar ke pelabuhan laut Larantuka. Jenazah sempat dibawa ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka untuk pemeriksaan. Namun keluarga menolak diotopsi, sehingga hanya dilakukan pemeriksaan luar jenazah. 

Jenazah korban dibawa ke Maumere untuk dipulangkan ke AS dari bandara Frans Seda Maumere.

Polres Flotim memberikan bantuan membawa jenazah ke Maumere dengan menggunakan mobil ambulans milik Polres Flotim. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya