Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lebih Dua Ribu Sapi dan Kambing/Domba di Jabar Terpapar PMK

Naviandri
29/5/2022 13:10
Lebih Dua Ribu Sapi dan Kambing/Domba di Jabar Terpapar PMK
Dokter hewan memeriksa hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kambing/domba untuk mencegah penyebaran PMK.(dok.Ant)

DINAS Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat (Jabar) memperkirakan sebanyak 2.816 hewan ternak berkuku belah seperti sapi potong, sapi perah, domba dan kambing yang ada di Wilayahnya tertular penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana pun mengusulkan pembatasan distribusi hewan ternak antarprovinsi, Ini harus segera diantisipasi supaya penyebaran penyakit ini segera terkendali.

"Kami minta Kementerian Pertanian membatasi lalulintas ternak antar provinsi, jadi minimal kalau dari mereka provinsi penghasil hewan ternak sudah clearance sehat kita akan terima,katanya di Bandung Sabtu (28/5).

Arifin menambahkan Jabar adalah provinsi konsumen untuk sapi potong dalam jumlah besar. Sebanyak 80 persen kebutuhan sapi potong berasal dari luar provinsi seperti Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.

"Hal itu berbeda dengan domba potong dan Jabar merupakan salah satu provinsi penghasil, Adapun beberapa daerah penghasil domba di Jabar, yaitu Garut, Purwakarta dan Tasikmalaya dan kita berharap domba-domba tersebut jangan sampai terpapar PMK," jelasnya.

Terkait domba, Arifin mengaku terdapat 78 ekor yang telah terpapar PMK dan mayoritas di Garut. Pihaknya pun langsung melakukan tindakan dengan segera berkoodinasi bersama Bupati Garut.

"Saya meminta pak bupati untuk mengoptimalkan satgas di kabupaten kotanya termasuk satgas di kecamatan," ujarnya.

Lebih lanjut jelas Arifin, sebagai upaya menyikapi PMK, pihaknya menurunkan dokter hewan yang ada di provinsi dan berjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia dari delapan chapter komisariat di Jabar. Mereka akan diperbantukan untuk di kabupaten kota. "Karena di kabupaten kota kan dokter hewannya sedikit. Jadi kita perbantukan turun ke lapangan, mengedukasi untuk melihat hewan seperti apa, karena gejala klinisnya sangat gampang untuk dilihat," ucapnya
lagi.

Sementara itu pedagang sapi, kambing di Kota Bandung mengeluhkan kebijakan penyetopan pengiriman hewan ternak, ini di karena banyak permintaan masyarakat terutama sapi menjelang Idul Adha.

"Sebagai pedagang tentunya saya mengeluh dan berharap agar pembelian dari luar terutama dari Jatim dan Jateng bisa dibuka lagi. Saat ini persediaan sapi di kandang yang saya miliki 10 ekor, Sapi-sapi itu didatangkan dari luar Jabar, jauh sebelum wabah PKM terjadi," kata Samsul (44) salah satu pedagang sapi di Kota Bandung.

Menurut Samsul, setiap Idul Adha dirinya bisa menjual hingga 70 sampai 80 ekor sapi. Namun, dengan disetopnya pengiriman angka itu diprediksi akan menurun tahun ini dan jelas mempengaruhi penjualan. Dirinya kini belum bisa memastikan langkah yang akan dilakukan ketika pesanan mulai datang. (OL-13)

Baca Juga: PKL Kembali Ramaikan CFD di Alun-alun Kudus



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya