Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Kampung Blok Ketupat Bandung Banjir Pesanan

Naviandri
29/4/2022 13:07
Kampung Blok Ketupat Bandung Banjir Pesanan
Warga kampung ketupat(MI/Naviandri)

KAMPUNG Blok Ketupat Bandung yang berada di RW 13 Jalan Caringin, Babakan Ciparay, menjadi salah satu kawasan sentra ketupat. Di tempat itu, warganya secara turun temurun menganyam daun kelapa untuk dijadikan sarang atau cangkang ketupat.

Seperti diketahui, ketupat merupakan salah satu makanan khas yang selalu tersaji pada Hari Raya Idulfitri, tidak lengkap rasanya lebaran tanpa ketupat. Tradisi ini bukan saja ada di Kota Bandung tetapi di seluruh Indonesia.

Dari pantauan Media Indonesia, Kamis (28/4), terlihat sejumlah perajin mulai menyiapkan daun kelapa yang hendak dijadikan cangkang ketupat di sepanjang jalan.

"Hari ini merupakan persiapan awal diproduksinya cangkang ketupat, sehingga belum banyak cangkang ketupat yang telah siap untuk dijual. Namun beberapa pesanan sudah mulai berdatangan dari sejumlah pasar yang ada di Kota Bandung," kata Ketua RT 01, RW 13 Blok Ketupat, Firman.

Rohyati, 65, salah seorang pengrajin cangkang ketupat yang sudah lebih awal mengenyam daun kelapa untuk dijadikan sarang ketupat, menceritakan, dirinya sejak masih kanak-kanak sudah bisa membuat cangkang ketupat dan tradisi ini terus berlangsung terun temurun hingga sekarang.

"Saya tidak tahu mulai kapan warga kampung ini mulai membuat cangkang ketupat, yang jelas sejak saya bayi dan kini berusia 65 tahun pekerjaan ini sudah menjadi rutinitas setiap hari, dan akan meningkat produksinya pada saat menjelang lebaran," kata Rohyati sambil tetap membuat cangkang ketupat.

Tradisi turun temurun memproduksi cangkang ketupat ini terus dilakukan Rohyati. Bahkan kini dia dibantu dengan enam anaknya, tiga anak perempuan dan tiga anak laki-laki. Mereka saling bahu membahu memproduksi cangkang ketupat. Tiga anak perempuannya memproduksi di rumah, sedang tiga anak laki-lakinya membawa cangkang ketupat untuk dijual di pasar.

"Ada dua jenis cangkang ketupat, yang daunnya hijau dan agak putih atau hijau muda. Kalau yang hijau, itu biasanya dijual untuk pedagang kupat di pasar, belinya ke sini. Kalau yang warnanya hijau muda untuk pesanan jelang Idulfitri," ungkapnya.

Hari ini saja, Rohyati sudah mendapat sekitar 6.000 ikat pesanan cangkang ketupat. Jumlah 6.000 yang dimaksud bukan berarti 6.000 buah cangkang ketupat, melainkan 6.000 ikat dengan jumlah variatif di tiap ikatnya. Ada yang seikat berisi 10 cangkang ketupat, ada lagi yang 25 cangkang ketupat, dan juga disesuaikan pesanan pembeli.

Secara keseluruhan, jika dipukul rata, satu rumah produksi di sentra ini bisa menghasilkan hingga seratus ribu buah cangkang ketupat tiap jelang Idulfitri. Harga yang dibanderol untuk satu ikat cangkang ketupat bervariasi. Untuk satu ikat berisi 10 cangkang misalnya, harganya berkisar antara Rp6-10 ribu, untuk satu ikat berisi 25 buah cangkang ketupat, harga terendahnya dimulai dari Rp15 ribu.

Iis, 35, yang merupakan putri dari Rohayati, mengaku produksi meningkat tiga hingga lima kali lipat tiap menjelang Hari Raya Idulfitri. Jika pada hari biasa mereka hanya menjual 1.000 hingga 1.500 ikat cangkang ketupat, jumlah itu bisa meningkat hingga 10.000 ikat cangkang ketupat jelang Idulfitri. Menariknya, fase awal masuk pandemi covid-19 justru menjadi ladang rezeki. Pasalnya, jumlah orderan yang masuk ke rumah mereka mencapai 30.000 ikat atau tiga puluh kali lipat dari biasanya. Hanya perlu hitungan jam bagi rumah produksi ini untuk menyelesaikan satu pesanan dari pelanggan.

"Jika memesan cangkang ketupat siang hari, maka sore hari atau esok pagi, pesanan sudah dapat diambil. Kalau pesan di bawah 50 ikat sih dua jam juga selesai," ucap Iis yang mengaku sejak kecil sudah bisa membuat cangkang ketupat.

Baca juga: Dira Sugandi Bosan Sekaligus Rindu Menu Ketupat Lebaran

Iis hanya berharap usaha yang mereka jalankan bisa laris manis di pasaran. Sejauh ini, mereka telah menjual cangkang ketupat ke wilayah Bandung Raya dari mulai Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Cimahi, serta Kabupaten Bandung. Selain itu, mereka sekeluarga berharap dapat terus diberi kesehatan agar senantiasa melanjutkan usaha yang sudah turun temurun dijalankan keluarganya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya