Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEBANYAK 25 warga Bali terlantar di Turki. Video puluhan warga Bali yang terlantar ini beredar luas di berbagai platform media sosial. Kepala BP2MI Bali Wiam Satriawan membenarkan video warga Bali yang terlantar di Turki.
"Kami sudah cek. Memang benar ada sekitar 25 warga Bali yang disebut terlantar di Turki. Mereka terkatung-katung. Sebab setelah kami telusuri, mereka ini bukan pekerja atau tenaga kerja. Jadi kita perlu bedakan antara warga Bali dan pekerja migran asal Bali. Yang beredar itu adalah video warga Bali yang terlantar di Turki. Bukan pekerja asal Bali," ujar Wiam.
Wiam mengaku, setelah ditelusuri, ternyata puluhan warga Bali tersebut berangkat ke Turki dengan menggunakan visa holiday. Tujuan mereka adalah berlibur di Turki. Oleh agen yang tidak resmi, mereka dijanjikan bekerja di Turki untuk mengisi waktu liburan. Tergiur dengan janji tersebut, puluhan warga Bali ini berangkat ke Turki. Namun ternyata, saat mereka tiba di Turki, pekerjaan yang dijanjikan tidak kunjung dapat. Agen yang merekrut mereka pun tidak jelas.
"Para warga asal Bali itu tidak menggunakan visa kerja. Mereka menggunakan visa holiday yang dikeluarkan untuk berlibur di Turki. Setibanya di Turki oleh agen tertentu mereka dijanjikan untuk mencarikan pekerjaan selama berlibur di Turki. Namun faktanya puluhan warga asal Bali yang semuanya laki-laki tersebut terkatung-katung," tuturnya.
Baca juga: Kondisi Jawa-Bali Membaik, PPKM Dilonggarkan
Mereka kini ditampung di sebuah penginapan di Turki dalam kondisi yang sangat memprihatinkan karena harus tidur berdesak-desakan, tidur di lantai dengan kondisi yang menyedihkan, makan seadanya. Namun menurut Wiam, sekalipun tidak menjadi tanggung jawab BP2MI Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kemenlu dan lembaga terkait lainnya.
"Ini sudah menyangkut kemanusiaan, mereka adalah warga negara Indonesia asal Bali. Negara harus hadir dan akan segera mencarikan solusi terbaik," imbuhnya.
BP2MI Bali sudah bersurat secara resmi ke pusat. Saat ini koordinasi lintas sektor sudah dilakukan. (OL-5)
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Abraham Sridjaja mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk membebaskan selebgran asal Indonesia yang ditahan oleh pemerintah Myanmar.
Indonesia bisa melihat Filipina yang dinilai memiliki sistem tanggap darurat yang lebih cepat untuk melindungi para pekerja migrannya.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan lebih dari 70 warga negara Indonesia (WNI) dari 97 WNI yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Indonesia hingga Jumat (27/6).
Kemenlu RI mendesak Kepolisian Kamboja melakukan penyelidikan menyeluruh atas kematian seorang WNI asal Asahan, Sumut, yang ditemukan meninggal dunia di wilayah Chrey Thum.
Buron paling dicari di Swedia, Ismail Abdo berhasil ditangkap di Turki.
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
Peran penting Turki dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya dalam menanggapi agresi Rusia di Ukraina dan upaya mencapai gencatan senjata.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan untuk melanjutkan putaran ketiga pembicaraan damai dengan Ukraina. Kemungkinan pertemuan digelar di Istanbul, Turki.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dicapai melalui upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved