Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEBANYAK 25 warga Bali terlantar di Turki. Video puluhan warga Bali yang terlantar ini beredar luas di berbagai platform media sosial. Kepala BP2MI Bali Wiam Satriawan membenarkan video warga Bali yang terlantar di Turki.
"Kami sudah cek. Memang benar ada sekitar 25 warga Bali yang disebut terlantar di Turki. Mereka terkatung-katung. Sebab setelah kami telusuri, mereka ini bukan pekerja atau tenaga kerja. Jadi kita perlu bedakan antara warga Bali dan pekerja migran asal Bali. Yang beredar itu adalah video warga Bali yang terlantar di Turki. Bukan pekerja asal Bali," ujar Wiam.
Wiam mengaku, setelah ditelusuri, ternyata puluhan warga Bali tersebut berangkat ke Turki dengan menggunakan visa holiday. Tujuan mereka adalah berlibur di Turki. Oleh agen yang tidak resmi, mereka dijanjikan bekerja di Turki untuk mengisi waktu liburan. Tergiur dengan janji tersebut, puluhan warga Bali ini berangkat ke Turki. Namun ternyata, saat mereka tiba di Turki, pekerjaan yang dijanjikan tidak kunjung dapat. Agen yang merekrut mereka pun tidak jelas.
"Para warga asal Bali itu tidak menggunakan visa kerja. Mereka menggunakan visa holiday yang dikeluarkan untuk berlibur di Turki. Setibanya di Turki oleh agen tertentu mereka dijanjikan untuk mencarikan pekerjaan selama berlibur di Turki. Namun faktanya puluhan warga asal Bali yang semuanya laki-laki tersebut terkatung-katung," tuturnya.
Baca juga: Kondisi Jawa-Bali Membaik, PPKM Dilonggarkan
Mereka kini ditampung di sebuah penginapan di Turki dalam kondisi yang sangat memprihatinkan karena harus tidur berdesak-desakan, tidur di lantai dengan kondisi yang menyedihkan, makan seadanya. Namun menurut Wiam, sekalipun tidak menjadi tanggung jawab BP2MI Bali, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kemenlu dan lembaga terkait lainnya.
"Ini sudah menyangkut kemanusiaan, mereka adalah warga negara Indonesia asal Bali. Negara harus hadir dan akan segera mencarikan solusi terbaik," imbuhnya.
BP2MI Bali sudah bersurat secara resmi ke pusat. Saat ini koordinasi lintas sektor sudah dilakukan. (OL-5)
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Senator Parlemen Turki, Av Serkan Bayram bersama delegasi berkunjung ke Kalimantan Tengah, Sabtu (14/6).
ISRAEL adalah ancaman terbesar bagi stabilitas dan keamanan kawasan. Ini ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam panggilan telepon dengan Mohammed bin Salman.
DUTA Besar Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan dan Anggota Parlemen Majelis Agung Turki Serkan Bayram menyambangi NasDem Tower, DPP Partai NasDem, Jakarta, pada Jumat, (13/6).
Turki menetapkan denda bagi penumpang yang berdiri sebelum pesawat benar-benar berhenti sempurna.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved