Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
BMKG Stasiun Maritim Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi dan angin kencang, Rabu (6/10).
Peringatan dini tersebut berlaku mulai 6-7 Oktober 2021. Tinggi gelombang di laut diperkirakan mencapai 2,5 meter dan angin kencang maksimal mencapai 20 knot per jam.
Tinggi gelombang antara 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, Perairan Kupang-Rote serta Samudera Hindia selatan Kupang-Rote. Tinggi gelombang bakal naik lagi mencapai 3,5 meter mulai 7-9 Oktober terutama di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, dan Samudera Hindia selatan Pulau Sumba-Sabu. Tinggi gelombang sampai 3,5 meter berbahaya bagi pelayaran kapal fery.
Baca juga : Polda Lampung Tangkap Gembong Jambret di 31 TKP
Sementara itu, sejumlah wilayah di NTT terus diguyur hujan. "Hujan sedang sampai lebat disertai petir dan angin kencang di Manggarai mulai pukul 16.00-16.30 Wita," jelas Kepala Stasiun Meteorologi El Tari
Kupang, Agung Sudiono Abadi, Rabu (6/10)
Menurutnya, hujan turun di wilayah WaeRii, Langke Rembong, Ruteng dan meluas ke wilayah lainnya di Manggarai yakni Lelak dan Rahong Utara. Namun, sejauh ini tidak ada laporan kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat tersebut.
Sesuai laporan BMKG, wilayah Kabupaten Manggarai dan sejumlah kabupaten di Pulau Timor mulai diguyur hujan sejak akhir September 2021. Sebaliknya, wilayah lain seperti Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Rote Ndao masih dilandai kemarau panjang. (OL-2)
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah masih berlangsung dengan ketinggian 1,25-3,5 meter sehingga cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Air laut pasang (rob) di perairan utara juga masih bertahan dengan ketinggian maksimum 0,9 meter pada pukul 05.00-09.00 WIB.
Gelombang tinggi hingga 4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan dan ketinggian 2,5 meter di perairan Karimunjawa bagian timur.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia pada Jumat 1 AGustus 2025
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7).
Rentetan hujan deras terbaru telah menewaskan 30 orang di Beijing hingga Senin tengah malam dan memaksa 80 ribu lebih jiwa direlokasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved