Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Desa Adat Kemenuh Kembangkan Kemenuh Monkey River

Gde Ruta Suryana
13/8/2021 19:15
Desa Adat Kemenuh Kembangkan Kemenuh Monkey River
SEJUMLAH warga dan turis tengah menikmati air terjun di Desa Kemenuh, Gianyar, Bali.( ANTARA/Fikri Yusuf)

MESKI  suasana masih pandemi dan sepi kunjungan wisatawan, Desa Adat Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, tetap berusaha kreatif membangun dan menata desa wisata yang ada di kawasan Pura Dalem.

Daya tarik wisata dengan ikon kera ekor panjang ini juga didukung kondisi alam yang masih asri dengan adanya aliran Tukad Petanu serta air terjun.

Saat ini yang sedang dibangun adalah sarana prasana pendukung seperti
akses jalan setapak menuju air terjun, membangun tempat istirahat
pengunjung serta penataan alam di sempadan Tukad (sungai) Petanu
tersebut.

Bendesa Desa Adat Kemenuh Ida Bagus Putu Alit mengatakan Desa Adat
Kemenuh sedang mengembangkan objek wisata alam dalam satu kawasan.
Dengan suasana alam yang masih asri ini didukung dengan areal parkir
yang luas, sejak dari pintu masuk pengunjung sudah dimanjakan dengan hamparan pematang sawah. Selain itu ada juga habitat kera di Tukad Petanu yang bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung.

"Aliran Tukad Petanu ini masih tampak asri. Sementara di sisi barat ada mata air atau pancoran beji Pancaka Tirta," ujar Putu Alit.

Beji ini biasanya digunakan untuk nunas tirta atau memohon air suci untuk keperluan persembahyangan di pura desa, upacara pengabenan
serta penyucian diri.

"Pengunjung juga bisa menyusuri sempadan sungai menuju air terjun yang
sekarang sedang dibangun jalan setapak sebagai fasilitas pendukungnya,"
ujarnya.

Jalan setapak sepanjang sekitar 1 km tersebut akan tembus di persawahan milik warga dan kembali ke tempat parkir. Ke depan pengelolaan objek wisata Kemenuh Monkey River ini rencananya akan dikerjasamakan dengan objek Wisata Tegenungan yang tak jauh dari lokasi ini.


Sebelum pandemi, objek ini sudah pernah buka dan bahkan sudah
menghasilkan pendapatan untuk desa, namun kini sepi di masa pandemi.
"Kesempatan sepi ini kita pergunakan untuk melakukan penataaan kawasan
objek," ucap Putu Alit. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya