Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Stok Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Habis

Naviandri
03/8/2021 15:57
Stok Vaksin Covid-19 di Jawa Barat Habis
Tenaga kesehatan mengambil cairan vaksin covid-19 sebelum diberikan kepada warga di Youth Center Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Jawa Barat.(Antara/M Agung Rajasa.)

SAAT ini di Jawab Barat (Jabar) tidak lagi memiliki persediaan atau stok vaksin covid-19. Stok itu untuk disitribusikan ke berbagai wilayah. Padahal permintaan vaksin dari daerah-daerah terus masuk dan permintaan tambahan vaksin sudah disampaikan ke pemerintah pusat. 

"Vaksin kami sudah habis dan bolanya ada di pemerintah pusat. Pemerintah menjanjikan ada puluhan juta dosis akan datang di Agustus ini. Lantaran tidak ada stok vaksin lagi sekarang ada beberapa daerah yang tidak melaksanakan vaksinasi," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, kemarin.

Yang jelas, kata gubernur, permohonan permintaan vaksin telah sampaikan tapi barangnya belum datang. Saat ini di Jabar, ada yang daerah masih melaksanakan vaksinasi dan ada juga yang tidak, karena vaksin sudah habis. Sambil menunggu tambahan vaksin dari pemerintah pusat, dia meminta daerah yang masih memiliki sisa stok vaksin untuk melakukan akselerasi vaksinasi covid-19. 

Baca juga: Vaksin Covid-19 Kosong, Surabaya Tunggu Pusat

Selain itu, dia menyebut kasus covid-19 di Jabar mulai melandai imbas dari PPKM darurat hingga level 4. Indikatornya, sejumlah daerah di Jawa Barat yang sebelumnya di Level 4 kini turun ke Level 3. Lalu ada satu daerah di Jawa Barat yang berada di Level 2 yakni Kabupaten Tasikmalaya. Bed occupancy rate (BOR) sekarang di 52% dari puncaknya bulan lalu 91%. 

"Jadi kalau ditanya apakah PPKM ini berhasil, ya berhasil. Makanya sekarang pelan-pelan (daerah) tidak di PPKM Level 4 semua, walaupun masih ada beberapa (di Level 4). Perihal perpanjangan PPKM Level 4 kebijakan tersebut bersifat proporsional. Artinya kebijakan tersebut akan terus berlangsung untuk daerah-daerah yang indikatornya belum membaik," tambahnya lagi. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya