Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pengusaha Akidi Tio Hidup Sederhana Suka Membantu Orang Susah

Dwi Apriani
27/7/2021 14:27
Pengusaha Akidi Tio Hidup Sederhana Suka Membantu Orang Susah
Keluarga mendiang pengusaha Akidi Tio menyerahkan secara simbolis bantuan sebesar Rp2 triliun.(DOK Polda Sumsel.)

MENDIANG Akidi Tio sejak dulu tergolong orang yang sederhana dan bersahaja. Meski berasal dari etnis Tionghoa, ia sudah banyak membantu masyarakat yang kekurangan. Di antaranya ia aktif dalam memberikan bantuan makanan ke panti asuhan, panti jompo, dan sebagainya.

Juru bicara keluarga almarhum Akidi Tio, Prof Hardi Darmawan, menyampaikan hal itu kepada awak media saat menjelaskan tentang bantuan senilai Rp2 triliun untuk penanganan covid-19 di Sumatra Selatan, Selasa (27/7). "Sejak dulu dia orangnya sederhana. Gaya hidupnya pun tidak mewah. Berpakaian seadanya, lebih suka memakai baju putih dan bersih. Sangat sopan orangnya. Dia dari dulu selalu hobi menabung, tidak suka menghamburkan uang, dan selalu berhemat," ucapnya.

Anggota Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumsel itu juga menjelaskan bahwa sosok Akidi selalu mengingatkan kepada anak dan cicitnya untuk tetap rendah hati dan selalu menolong orang yang kesusahan. "Pesan yang selalu saya ingat soal almarhum adalah tetap menyisihkan penghasilan untuk orang yang kekurangan saat sudah sukses. Anak dan cicitnya juga selalu menerapkan ini," ucapnya.

Ia berharap akan lebih banyak orang yang tergerak hatinya untuk melakukan kebaikan seperti keluarga almarhum Akidi Tio. "Kebaikannya sudah banyak tapi tidak pernah ter-publish media. Namun karena bantuan Rp2 triliun ini sudah banyak media yang tahu, sehingga menyebar ke seluruh Tanah Air. Keluarga besar ini tidak mau di-publish. Karenanya semua urusan diserahkan kepada saya," kata Hardi.

Direktur Utama Rumah Sakit Katolik Charitas Palembang itu mengungkapkan, amanah dari keluarga besar Akidi yaitu agar bantuan uang ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. "Sesuai amanah dari keluarga, bantuan ini diharapkan bisa fatonah, shiddiq, dan tabligh," ucapnya.

Hardi mengungkapkan, bantuan uang itu akan dipergunakan untuk 3T dan 5M di Sumsel. Sebagai bagian dari satgas penanganan Covid-19, Hardi juga menerangkan bahwa bantuan uang ini akan difokuskan pada kebutuhan hulu, seperti karantina dan isolasi, baik yang isolasi menetap di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri. Sebab, menurutnya, isolasi mandiri tetap harus diawasi ketat karena kecenderungan masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri dan mengobati sendiri sehingga penularan covid-19 bisa semakin meluas.

"Kami mengharapkan bantuan ini dapat mengejar target Sumsel dalam menurunkan positivity rate dan angka kematian. Jadi yang terpenting juga akan diperbanyak testing nantinya," ucapnya.

 
Diakui Hardi, sebenarnya pada saat penyerahan bantuan di Mapolda Sumsel, kemarin, seharusnya juga dihadiri oleh anak-anak almarhum Akidi Tio yang ada di Jakarta, notaris, dan perwakilan dari Bank Indonesia. "Namun karena di masa pandemi, mereka batal datang. Jadi hanya saya serta anak bungsu almarhum yang datang menyerahkan bantuan itu. Keluarga Akidi sangat memotivasi karena mereka benar-benar ingin tulus dan ikhas dalam membantu penanganan covid-19 di Sumsel," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik