Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkab Cianjur Masih Karantina Kampung Ganitri

Benny Bastiandy
09/6/2021 18:12
Pemkab Cianjur Masih Karantina Kampung Ganitri
Ilustrasi(DOK MI)

SATUAN Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih memberlakukan karantina wilayah (lock down) di Kampung Ganitri, Desa Padasuka, Kecamatan Cibinong. Upaya itu dilakukan sebagai langkah mencegah penyebaran covid-19 menyusul temuan kasus 34 orang warga setempat yang terkonfirmasi akibat terpapar dari klaster syukuran pernikahan

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menjelaskan puluhan warga yang konfirmasi covid-19 di kampung tersebut saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Isolasi diberlakukan selama 10 hari.

"Iya, ini dengan lintas sektoral, khususnya di Cibinong, dilakukan penyekatan pembatasan pergerakan orang-orang di sana (warga Kampung Ganitri), terutama aktivitas keluar-masuk di kampung tersebut," kata Yusman, Rabu (9/6).

Yusman menuturkan kasus tersebut bermula dari sebuah acara resepsi pernikahan yang digelar di sebuah gedung serbaguna. Selanjutnya tim medis puskesmas setempat melakukan pemeriksaan terhadap warga yang kontak erat.

"Ada 65 orang yang kami periksa. Mereka kontak erat. Dari hasil pemeriksaan swab, baik antigen maupun PCR, kita dapati sekitar 34 orang yang positif covid-19," jelas Yusman.

Tindakan selanjutnya, sebut Yusman, warga yang terkonfirmasi positif menjalani isolasi mandiri. Dengan pengawasan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas. "Mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kemudian untuk pemantauan kesehatan, itu dilakukan oleh Puskesmas," tuturnya.

Warga yang terpapar covid-19 di Desa Padasuka Kecamatan Cibinong berada di satu kampung. Namun warga di sana tak semuanya terpapar. "Tidak semua warga di sana positif. Tapi tetap kita berlakukan karantina," pungkasnya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku sudah menginstruksikan agar diwaspadai potensi klaster resepsi pernikahan. Termasuk juga potensi klaster di tempat wisata serta pada kegiatan rapat yang bisa menyedot banyak orang. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya