Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Ketegasan Polri Soal Mudik Tunjukan Hasil

Media Indonesia
08/5/2021 21:50
Ketegasan Polri Soal Mudik Tunjukan Hasil
Ketua DPP KNPI, Varhan Abdul Aziz(dok/pribadi)

SAMPAI Jumat (7/5) malam, arus mudik ke Jawa dan Sumatra mengalami penurunan. Jumlah kendaraan yang diputar balik mencapai 30 ribu unit lebih.

"Volume arus mudik yang menuju Jawa turun 70%, yang didominasi oleh angkutan barang. Kendaraan ke Bandung turun 60% dan ke Merak atau Sumatra juga turun 30%," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Istiono.

Kerja keras yang dilakukan Polri itu mendapat respon positif dari Ketua DPP KNPI, Varhan Abdul Aziz. "Kami sangat mendukung. Tindakan Polri adalah upaya pencegahan penyebaran Covid-19 mengingat Indonesia belum menang melawan pandemi ini. Tidak mudik adalah bentuk bela negara, dan mereka yang menunda pulang adalah para patriot bangsa," tandasnya, Sabtu (8/5)

Menurut Varhan, penyekatan dilakukan sebagai bentuk langkah preventif. Tujuannya, agar kasus tidak bertambah banyak, mencegah mereka yang membandel untuk tidak melewati batas aglomerasi, dan agar persebaran manusia tidak menumpuk dalam perjalanan.

“Polantas Polri yang bertugas di jalan hanya menjalankan perintah. Bagi yang tetap keukeuh mudik diperlakukan dengan baik dengan cara putar balik, tidak ditangkap, apalagi dikasari. Namun bagi mereka yang ngeyel, tentu akan menerima sikap tegas yang terpakasa dilakukan,” ujar Varhan yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) LIRA.

India


Dia mengingatkan, jika masyarat Indonesia bandel dan tidak taat protokol kesehatan, bukan tidak mungkin negeri ini akan mengalami nasib yang sama seperti di India. Negeri itu mengalami ledakan kasus baru, dengan jumlah kasus harian tembus 500 ribu.

“Oleh karena itu, langkah menunda mudik adalah satu keputusan politik  tepat, yang penuh pertimbangan untuk keselamatan rakyat banyak. Kita pernah kecolongan di awal pandemi, korban berjatuhan, namun kita bisa bangkit. Kurva pandemi melandai di negeri ini. Namun bukan sebuah alasan untuk menjadikan kita besar kepala,” Varhan mewanti-wanti.

Tidak ada kebangaan jika bisa lewat di satu penyekatan. Paslnya, penyekatan dilakukan secara berlapis. "Daripada sudah dekat kampung kena juga, sia-sia membeli bensin, waktu dan biaya, lebih baik bersabar sedikit," tandasnya.

Varhan juga mengibau agar masyarakat tidak menyebar berita bohong, hoaks. Apalagi memanasi keadaan di bulan Ramadan. "Jauhi dosa, tinggalkan upaya menyebarkan kebohongan."

Tahun ini, untuk melaksanakan keputusan pemerintah melarang mudik, Korlantas Polri menyiapkan 333 titik penyekatan mudik 2021. Namun kemudian ditambahkan menjadi 381 titik di sembilan provinsi. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik