Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

1.300 Karyawan Garmen Terancam tidak Terima THR

Kristiadi
03/5/2021 17:48
1.300 Karyawan Garmen Terancam tidak Terima THR
Pekerja menghitung uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterimanya di pabrik rokok PT Djarum, Kudus, Jawa Tengah.(Antara/Yusuf Nugroho.)

WAKIL Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mendatangi PT Teodore Pan Garmindo berada di Jalan Raya Ciawi, Kampung Cidadap, Desa Jatihurip, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (3/5). Kedatangannya ke perusahaan berkaitan dengan permasalahan pembayaran tunjangan hari raya (THR).

"Kami menerima informasi bahwa PT Teodore Pan Garmindo tidak sanggup membayar THR karyawannya secara langsung. Setelah ada komunikasi dan saya ditugasi Gubernur Jabar Ridwan Kamil untuk berkomunikasi dengan perusahaan terkait berita yang diterima di Bandung, perusahaan ini tak sanggup membayar THR sekaligus," kata, Uu Ruzhanul Ulum, Senin (3/5).

Ia mengatakan, perusahaan wajib membayar THR kepada karyawan dan dilakukan sekaligus maksimal pada H-7 Lebaran. Namun, dari hasil komunikasi dengan manajemen PT Teodore Pan Garmindo, perusahaan tersebut memang tidak mampu membayar THR. Alasannya, alur kas (cash flow) perusahaan belum stabil dan aturan pemerintah juga harus diikuti.
 
"Kami meminta seluruh perusahaan di Jabar supaya tetap memberikan THR sekaligus dan itu sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Jika perusahaan ada niat membayarkan insya Allah semua ada jalan dan harapan tapi pembayaran harus prioritas, karena masih ada waktu paling lambat pada H-1 Lebaran," ujarnya.

 

Menurutnya, jika tetap tidak bisa membayar THR bagi karyawan, perusahaan dapat dikenakan sanksi yakni berupa pencabutan izin usaha. Apalagi ini perusahaan besar dan maju. "Sejauh ini baru ada dua perusahaan di Jabar yang melaporkan diri tidak mampu membayar THR dari Kabupaten Tasikmalaya dan Subang," katanya.

General Manager Human Resources Management PT Teodofe Pan Garmindo, Nurdin Setiawan, mengatakan, pada dasarnya pandemi covid-19 banyak dampak yang terasa secara tidak langsung disebabkan dari pembeli menunda permintaan kepada perusahaan garmen. Perusahaan selama ini tidak bisa mengekspor produk ke Eropa dan Asia disebabkan ada penguncian sehingga pengiriman ke luar menjadi terganggu.

Ia mengatakan, dalam kondisi seperti ini bagi perusahaan ingin menjaga keberlangsungan selama pandemi tidak dapat membayar THR secar. Apalagi, sekarang terdapat 1.300 karyawan di PT Teodore Pan Garmindo yang diklaim 95% berasal dari Tasikmalaya dan sekitarnya itu dan tidak merumahkan satu orang pun karyawan. "Untuk membayar THR sebanyak 1.300 orang dibutuhkan anggaran Rp2,6 miliar tersebut. Itu baru pembayaran gaji. Untuk keseluruhan harus disiapkan Rp6 miliar-Rp7 miliar," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya