Perantau Tasikmalaya Diminta Tunda Mudik Lebaran 2021

Adi Kristiadi
17/4/2021 14:55
Perantau Tasikmalaya Diminta Tunda Mudik Lebaran 2021
Calon penumpang membeli tiket bus di loket Terminal Kalideres, Jakarta, Jumat (16/4/2021).(Antara)

PELAKSANA tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Muhammad Yusuf mengatakan, memang pemerintah daerah sampai saat ini belum menerima instruksi resmi terkait larangan mudik. Namun, pihaknya tetap melaksanakan aturan sesuai dengan masa pandemi Covid-19 yang mana kasusnya masih belum teratasi.

"Kami meminta agar warga Tasikmalaya di rantau untuk tidak mudik ke kampung halaman. Karena, pemerintah tengah berupaya memutus mata rantai penyebaran virus korona. Sampai sekarang ini masih belum berakhir, saya meminta agar warga disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Yusuf, Sabtu (16/4/2021).

Ia mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia belum benar-benar berakhir. Untuk itu masyarakat diminta supaya menahan diri dan jangan mudik karena akan terjadi lonjakan kasus di daerah.

"Momen libur panjang yang dibarengi dengan mobilitas tinggi akan berdampak juga kepada lonjakan kasus Covid-19. Memang penanganan di Kota Tasikmalaya sudah baik, penyebaran kasus virus korona sudah turun tapi jika pemudik di daerah zona merah diizinkan mudik dipastikan penyebaran virus korona akan bertambah lagi dan itu yang tidak diharapkan," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Sabtu (17/4) tercatat 5.825 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di antaranya 5.246 orang dinyatakan sembuh, 480 pasien masih dalam perawatan medis dan 99 orang meninggal dunia.

"Kota Tasikmalaya statusnya bisa turun ke zona kuning, lalu menjadi zona hijau tapi saat ini masih dalam zona oranye (risiko sedang) penyebaran Covid-19. Kami meminta agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri di rumah dengan khidmat supaya tidak ada penyebaran wabah yang terjadi dan mudah-mudahan itu bisa hilang secepatnya," pungkasnya. (OL-13)

Baca Juga: Satgas: Mudik Tanggal Berapapun Berbahaya

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya