Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Petani Aceh Utara Nikmati Harga Sawit Termahal

Amiruddin Abdullah Reubee
15/3/2021 16:07
Petani Aceh Utara Nikmati Harga Sawit Termahal
.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee.)

SEJAK dua pekan terakhir petani sawit di kawasan Kabupaten Aceh Utara, Aceh, riang gembira. Pasalnya harga jual bahan baku minyak goreng itu naik.

Karena itu warga semakin rajin membersihkan kebun mereka. Bahkan petani tidak enggan melakukan pemupukan untuk peningkatan hasil produksi.

Petani sawit di Desa Matang Peusangan, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Teungku Zakaria, kepada Media Indonesia, Senin (15/3), mengatakan, harga sawit TBS (tandan buah segar) dari dua pekan lalu Rp1.500 per kg (kilogram) sekarang naik menjadi Rp1.800 per kg.

"Sudah dua pekan terakhir harga jual dari petani ke tengkulak Rp1.800 per kg. Kalau berkisar Rp1.000 sudah lumayan untuk biaya produksi. Tapi dengan harga yang sudah mencapai Rp1.800 per kg, cukup mengembirakan dan sudah lumayan keuntungannya," kata Teungku Zakaria.

Apalagi sejak 2020 hingga akhir Februari 2021 baru kali ini harga sawit tandan buah segar tembus mencapai Rp1.800 per kg. Sepanjang 2020 selalu harganya di bawah Rp 1.500 per kg. Bahkan harganya sempat terjun pada level paling rendah yaitu Rp700 per kg.

Baru awal Maret ini harganya melonjak yang berpihak kepada petani. Harga seperti ini perlu dijaga dan diawasi bersama, terutama lembaga pemerintah terkait. Kondisi yang sudah menguntungkan petani ini jangan sampai terkotori oleh pengusaha besar atau mafia pasar bahan CPO.

"Kalau harga sekarang 1.800 per kg dari penjualan petani ke tengkulak atau pengumpul, ini sudah lumayan. Dalam dua pekan (dua kali petik) saja bisa memperoleh hasil sekitar Rp3 juta per ha kebun sawit. Kalau sebulan saja sudah bisa mencapai Rp6 juta per ha kebun sawit," tutur Teungku Zakaria.

Lahan sawit milik warga Aceh Utara di antaranya tersebar di Kecamatan Pirak Timu, Paya Bakong, Cot Girek, Tanah Luas, dan Matangkuli. Karena curah hujan tergolong tinggi di kawasan setempat, petani sampai menanam sawit di lahan kebun perbukitan, lahan dekat perkampungan penduduk, bahkan sampai di sekitar pekarangan rumah warga. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya