Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Dinsos Aceh Beri Bantuan Untuk 28 Nelayan Dideportasi Dari India

Ferdian Ananda Majni
01/2/2021 07:50
Dinsos Aceh Beri Bantuan Untuk 28 Nelayan Dideportasi Dari India
Pemerintah Aceh menyambut kedatangan 28 nelayannya ditangkap oleh Pemerintah India saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (30/1/2021)(Dok Kemenlu)

PEMERINTAH  Aceh menyerahkan bantuan kepada 28 nelayan Aceh yang baru dipulangkan dari India. Sebelum kembali ke Aceh, mereka menjalani dikarantina di Jakarta sekitar lima hari.

Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menyerahkan bantuan berupa pakaian dan sejumlah uang saku itu kepada perwakilan para nelayan, di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta, Minggu, (31/1) yang dikoordinasi Kasubid Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur. Dana batuan tersebut merupakan dari Dinas Sosial Aceh.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Almuniza Kamal mengatakan bantuan itu diberikan karena para nelayan sangat membutuhkan pakaian untuk beberapa hari kedepan selama menjalani karantina di hotel tersebut.

"Semoga bantuan itu cukup untuk kebutuhan mereka. Karena setelah dipulang dari India kebutuhan pakaian mereka sangatlah terbatas," kata Almuniza

Hal itu sesuai dengan amanah Gubernur Aceh Nova Iriansyah, jika mereka membutuhkan sesuatu bisa menghubungi Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta.

"Kita terus melakukan kontrol para nelayan itu, selama mereka di Jakarta. Jadi kalau mereka perlu bantuan sesuatu bisa langsung menghubungi kita," sebutnya

Selama mereka menjalani masa karantina di Hotel Mercure, katanya, semuanya kebutuhan para nelayan difasilitasi oleh tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pusat. Selain itu, Almuniza juga menyebutkan, sebelum para nelayan itu dipulangkan ke Aceh, mereka harus menunggu dua kali hasil tes swab. Untuk tes pertama hasilnya semuanya negatif.

"Mudah-mudahan hasil kedua yang akan dilakukan Senin, juga negatif. Karena, kalau hasil tes mereka positif, akan dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran, yang merupakan tempat isolasi bagi yang sudah terinfeksi Covid-19," ujarnya.

Adapun 28 nelayan asal Aceh itu, ditangkap pada jarak 55 mil laut dari daratan Pulau Nikobar oleh polisi pengawal pesisir Pantai India Durgabai Deshmukh, 3 Maret 2020 lalu, ketika melaut dengan kapal KM BST 45, dan dibebaskan Pengadilan Andaman pada 16 Januari 2021 setelah diadvokasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bersama Pemerintah Aceh dan PSDKP-KKP RI.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh menyambut kedatangan 28 nelayan asal Aceh yang ditangkap oleh Pemerintah India saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Sabtu, (30/1). Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), menyambut ke 28 nelayan tersebut yang tiba sekitar pukul 02.50 WIB menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GAI 8270.

Adapun 28 nelayan tersebut terbukti menyalahi teritori kelautan pemerintah India, sehingga terpaksa ditahan selama 11 bulan di India.

"Namun, kerjasama berbagai pihak dan tanggap cepat pemerintah Aceh membuat ke 28 nelayan itu cepat dibebaskan. Tentu ini semua kerja bersama yang harus terus dijaga," kata Almuniza.

baca juga: Ditangkap di Perairan India, 19 Nelayan Aceh Dibebaskan

Sementara, salah seorang nelayan, Mansur Mustafa 52 asal Trienggadeng, Pidie Jaya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mengupayakan kebebasan mereka d Ia meceritakan selama di tahanan, pihak India memperlakukan dengan baik, disiplin dan tidak kekurangan makanan. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya