Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Harga Anjlok, Petani Bawang Merah di Brebes Gigit Jari

Supardji Rasban
07/1/2021 18:10
Harga Anjlok, Petani Bawang Merah di Brebes Gigit Jari
Harga bawang merah di Brebes turun drastis, harga jualnya tidak mencapai break event point (BEP) atau impas.(MI/Supardji Rasban)

HARGA bawang merah di tingkat petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, merosot tajam. Per kilogramnya hanya dihargai Rp9 ribu-Rp10 ribu. Merosotnya harga merah diakibatkan sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Kabupaten Demak dan Kendal sedang panen raya.

Salah seorang petani bawang merah di Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Mahfudin, menuturkan merosotnya harga bawang merah tersebut sudah terjadi sejak pertengahan November 2020.

"Murah karena pasokan dari petani banyak. Biasa kalau barangnya banyak harganya murah," ucap Mahfudin.

Mahfudin menyebut dengan harga yang hanya Rp9 ribu-Rp10 ribu per-kilogram, petani tidak mendapat keuntungan. "Dengan harga segitu (Rp9 ribu-Rp10 ribu/kg) petani rugi," kata Mahfudin.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Brebes, Tanti Palupi, membenarkan harga bawang merah di tingkat petani mengalami kemerosotan sejak bulan November 2020. Harga tersebut jauh dari harga Break Event Point (BEP) atau harga impas.

"BEP-nya itu Rp 12.900 per kilogram. Harga mulai turun sejak satu bulan setengah ini. Yaitu mulai pertengahan November lalu. Awal November, harganya masih Rp 20.000. Kemudian minggu kedua November, turun jadi Rp17 ribu. Minggu ketiga November, jadi Rp14 ribu sampai memasuki Desember. Pertengahan Desember turun jadi Rp9 ribu," terang Tanti.

Tanti menyebut merosotnya harga bawang merah karena saat ini sedang terjadi panen raya termasuk di cdaerah lainnya di Jawa Tengah. "Yang saat ini sedang panen raya seperti Kendal, Demak, dan NTT juga," jelas Tanti.

Menurut Tanti, untuk menstabilkan harga, pihaknya mengimbau petani menunda jual hasil panen dengan menyimpan di gudang. Langkah ini dilakukan agar petani tidak menanggung kerugian lebih besar. "Biasanya kalaumemasuki Bulan Februari harganya mulai naik," pungkas Tanti. (OL-13)

Baca Juga: Harga Cabai Rawit dan Daging Sapi Naik Menyusul Tahu dan Tempe



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya