Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri Tetap Gelar Operasi Yustisi Prokes Agar Ekonomi Bergerak

Ruta Suryana
12/12/2020 13:35
Polri Tetap Gelar Operasi Yustisi Prokes Agar Ekonomi Bergerak
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono(Istimewa)

UNTUK mendukung upaya pemerintah memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi Covid 19, Polri akan terus melakukan Operasi Yustisi  menegakkan protokol kesehatan (Prokes).

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono, S.I.K, M.Si. mengatakan, Operasi Yustisi ini dilakukan di beberapa titik mulai dari pusat perbelanjaan, kawasan rawan berkerumun, dan kawasan krusial seperti sektor pariwisata.

"Operasi ini bertujuan untuk menindak tegas masyarakat yang melanggar protokol kesehatan,” kata Argo dalam sambutan pada webinar bertema "Restoring Tourism: Kesehatan dan Keamanan Terjaga, Ekonomi Bangkit," di Kuta, Bali, Sabtu (12/12)

Menurut Argo, Polri juga melakukan himbauan-himbauan melalui media sosial, media mainstream, dan secara langsung agar masyarakat mematuhi prokes guna menghambat penyebaran virus Covid 19.

Apa yang dilakukan Polri-TNI itu, jelas dia, bukan untuk kepentingan diri sendiri atau kepentingan manapun. Namun, dilakukan untuk kepentingan bersama agar semua pulih kembali. "Ekonomi pun mulai bangkit sehingga Indonesia dapat kembali seperti sedia kala,” sambung Argo.

Untuk itu, pihaknya meminta kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk bersama-sama patuh dan menerapkan prokes di segala aktivitas di luar rumah guna memutus mata rantai Covid 19.

Khusus Bali yang mengandalkan pariwisata sebagai sumber pendapatan masyarakat, Kadiv Humas meminta agar menjadi contoh pelaksanaan protokol kesehatan. "Kalau tingkat penularan Covid 19 rendah, wisatawan akan merasa nyaman berkunjung ke Bali," ujarnya.

Ia mengajak semua pihak untuk optimistis bahwa pandemi ini bisa segera berlalu, sehingga bisa membangkitkan kembali ekonomi yang melemah khususnya pada sektor pariwisata yang mengalami dampak buruk akibat pandemi Covid 19.

Webinar yang diikuti oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di tanah air itu menampilkan pembicara Kadis Pariwisata Bali I Putu Astawa; Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf Drs. Alexander Reyaan, M.M; Kombes Pol. Harri Sindu Nugroho (Polda Bali); dan  Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si (Dekan Fisip Universitas Udayana Bali).

Bali Siap Prokes Pariwisata

Kadis Pariwisata Bali I Putu Astawa mengakui ketergantungan Bali pada pariwisata. Ada 1,3  juta penduduk bekerja di sektor ini, memberikan devisa Rp160 triliun.

Sekarang, lanjut Astawa, kondisi pariwisata Bali mulai bergerak. Saat ini kunjungan wisata di Bali sudah mencapai 6.000 an orang per hari. Lantaran itu, Bali serius melaksanakan prokes. Bahkan ada sanksi denda yang besar bagi yang tidak melaksanakannya. "Kami juga melaksanakan sertifikasi obyek-obyek pariwisata," tegas Astawa.

Sementara mengenai kemampuan penanganan Covid 19, Astawa mengemukakan, Bali sudah menyiapkan beragam skenario, mulai penangan dengan jumlah pasien minimal sampai dengan 100 pasien, 200 pasien, dan selanjutnya. Dia berharap penerbangan internasional kembali dibuka, arus wisatawan ke Bali akan kembali normal.

Sementara Kombes Harri Sindu Nugroho dari Polda Bali mengemukakan, pihaknya melakukan koordinasi, sosialisasi, dan penindakan dalam melaksanakan protokol kesehatan. "Kami gencarkan Operasi Yustisi untuk melaksanakan protokol kesehatan," ujar Harri.

Dekan Fisip Universitas Udayana I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa mengakui sedikitnya pilihan dalam menghadapi pandemi Covid 19. Kalau melawan akan banyak jatuh korban sebagaimana terjadi AS. Kalau menyerah juga hanya menunggu waktu untuk jadi korban.

"Jadi pilihannya kita harus kreatif mencari solusi bagaimana cara kita menghadapi pandemi ini," ujar Arjawa.

Khusus Bali yang mengandalkan pariwisata, dia mengingatkan mau tidak mau harus kreatif menghadapi pandemi ini. Saat ini, pariwisata di Bali kembali menggeliat dari kunjungan wisatawan Nusantara. "Masyarakat diharapkan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan agar trend positif kunjungan wisatawan kembali normal," harapnya. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya