Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pertama Kali Kasus Korona Nihil di NTT

Palce Amalo
12/10/2020 03:00
Pertama Kali Kasus Korona Nihil di NTT
Sejumlah pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh melambaikan tangan dan menyampaikan terima kasih kepada para perawat dan dokter.(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

DINAS Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan tidak ada kasus baru virus korona sepanjang Minggu (11/10/2020). Laporan nihil ini merupakan pertama kali sepanjang Oktober 2020.

“Hari ini tidak ada kasus baru, pasien sembuh tambah satu menjadi 353 orang atau tingkat kesembuhan 62,4%,” papar Kadis Kesehatan NTT Messe Ataupah.

Ia berharap masyarakat tidak lengah meski penyebaran covid-19 menurun. Kewaspadaan menerapkan protokol kesehatan harus tetap ketat dengan memakai masker dan menjaga jarak di ruang publik, serta rajin mencuci tangan di air mengalir.

Pasien covid-19 yang masih dirawat di 17 kabupaten/ kota NTT sebanyak 205 orang. Kondisi mereka stabil. Delapan pasien yang paling lama dirawat selama 39 hari serta 2 kasus dirawat 38 hari sedang menunggu hasil tes usap PCR sebelum diizinkan pulang ke rumah.

Jumlah pasien sembuh di berbagai daerah terus meningkat. Pasien sembuh dari covid-19 di Sumatra Selatan sudah 5.035 orang dari 6.667 kasus selama periode 23 Maret hingga 9 Oktober 2020.

Sumber: Satgas Penanganan Covid-19/Polda Metro Jaya/Tim Riset MI-NRC/Grafis; SENO

Ilustrasi klaster covid-19 baru.

 

Kota Palembang mencatatkan angka kesembuhan tertinggi sebanyak 2.486 orang, disusul Muara Enim (584), Lubuklinggau (458), Banyuasin (300), Musi Banyuasin (169), Prabumulih (165), Pali (137), Ogan Ilir (128), dan Lahat (107).

Kemudian, Musi Rawas dengan kesembuhan 105 kasus, Muratara (105), Ogan Komering Ilir (83), Ogan Komering Ulu (83), Ogan Komering Ulu Timur (45), luar wilayah Sumsel (34), Empat Lawang (28), Pagar Alam (14), dan Ogan Komering Ulu Selatan (4).

“Meski tingkat kesembuhan tinggi, covid-19 dapat dikatakan belum terkendali karena indikator yang paling penting ialah penambahan kasus baru,” kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri.

Ia mengungkapkan masih terdapat 1.272 kasus dalam penanganan per 9 Oktober dan paling banyak di Kota Palembang dan Lubuklinggau. Sementara itu, untuk kasus kematian tercatat 370 (5,54%). Angka kematian tinggi karena pasien dibawa ke rumah sakit sering sudah dalam kondisi berat.

“Kami imbau masyarakat Sumsel agar segera datang ke tempat fasilitas kesehatan jika mendapati gejala covid-19 sekalipun tidak ada riwayat kontak dengan kasus,” imbuhnya.

 

Tinggi

Bangka Belitung juga menunjukkan tingkat kesembuhan tinggi dengan bertambahnya pasien meninggalkan rumah sakit sebanyak 23 orang, sedangkan korban terpapar baru tercatat 7 orang.

Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Andi Bupati Prayitno, menyatakan angka kesembuhan meningkat menjadi 77,22% dari sebelumnya 75,1%.

Klaten, Jawa Tengah, mengikuti jejak Babel dengan kesembuhan lebih besar ketimbang terkonfirmasi. Sebanyak 12 pasien positif diperbolehkan pulang ke rumah sehingga dapat melepas rindu dengan keluarga, sedangkan pasien baru bertambah 4 orang.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif covid-19 di Klaten menjadi 695 orang. Sebanyak 608 orang sembuh, 64 orang menjalani perawatan di rumah sakit/isolasi mandiri, dan 23 orang meninggal dunia.

Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Klaten, Cahyono Widodo, merinci 4 kasus baru, yakni 3 kontak erat dengan kasus positif dan 1 lagi terpapar di luar daerah. (DW/RF/JS/N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik