Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BADAN Narkotika Nasional (BNN) RI dibantu BNNP Jawa Barat dan Polsek Rajapolah, Polresta Tasikmalaya berhasil menangkap Fery, pemilik perusahaan otibus (PO) Pelangi sebagai pengendali peredaran sabu-sabu seberat 13 kilogram di ruas Jalan Rajapolah, Tasikmalaya. Penangkapan Fery dilakukan malam hari bersama tim BNN dan polisi.
Sehingga ada empat orang yang sudah diamankan terkait penyelundupan sabu seberat 13 kg yang dikemas dengan bungkusan teh kemasan dan dimasukkan ke karung putih. Sabu itu dimasukkan ke tempat khusus di dalam bus yang sudah dimodifikasi.
"Fery ditangkap tim BNN di Tangerang. Fery merupakan pengendali sindikat narkoba di dalam bus AKAP yang ditangkap di Raja Polah," kata Kepala BNNP Jawa Barat Brigjen Sufyan Syarif, Jumat (18/9).
Sebelumnya telah ditangkap tiga orang yang membawa sabu 13 kg dengan mengendarai bus AKAP Pelangi. Mereka adalah HR, 48 berprofesi sebagai sopir warga Medan Sunggal, kondektur AM, 41 alias Geleng warga Medan dan seorang penumpang ED, 47 warga Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya.
baca juga: BNN Tangkap Penyelundupan Sabu 13 Kg di Bus AKAP
Peredaran narkoba jenis sabu lewat bus AKP berasal dari Banda Aceh tujuan Medan-Tasikmalaya.
"Untuk sekarang ini sedang menunggu hasil pengembangan penyelidikan lebih lanjut oleh BNN RI terkait peredaran narkoba berjumlah besar tersebut. Tim mengikuti dari Aceh, Medan sampai akhir di Tasikmalaya. Kita juga masih menunggu perkembangan selanjutnya," ujarnya. (OL-3)
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved