Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Zero Covid-19, Karimunjawa Belum Dibuka untuk Wisatawan

Akhmad Safuan
12/8/2020 10:19
Zero Covid-19, Karimunjawa Belum Dibuka untuk Wisatawan
Foto udara sebuah resor dengan fasilitas kolam renang yang masih dalam tahap pembangunan di Pulau Tengah, Taman Nasional Karimunjawa Jaten(ANTARA FOTO/Aji Styawan)

KEPULAUAN Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menjadi satu-satunya wilayah masih bertahan nol kasus covid-19, namun hingga kini belum dibuka untuk kunjungan wisata. Kepulauan Karimunjawa di utara pulau Jawa dengan luas 1.500 hektare daratan dan 110.000 hektare dengan jumlah penduduk 9.514 jiwa yang menghuni beberapa gugusan pulau seperti Pulau Karimunjawa, Kemojan, Genting, Parang, Menjangan dan lainnya itu dari sejak awal pandemi covid-19 masih tetap aman. Hingga kini kawasan wisata Karimunjawa belum menerima wisatawan.

"Warga Karimunjawa sudah paham dengan protokol kesehatan di masa pandemi covid-19 ini," kata Bupati Jepara Dian Kristiandi, Rabu (12/8).

Dan selama ini warga Karimunjawa sangat mengandalkan kedatangan wisatawan karena perekonomian sangat ditopang dengan aktivitas pariwisata. Mulai dari pembukaan usaha warung makan, tempat penginapan hingga produksi kerajinan tangan untuk oleh-oleh. 

Namun hingga kini kawasan pariwisata Karimunjawa belum dibuka dan cukup memberatkan perekonomian warga. Sebelumnya Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi telah mengunjungi kawasan wisata Karimunjawa untuk mengecek persiapan wilayah itu akan dibuka kembali. Namun Ganjar Pranowo mengatakan penutupan Karimunjawa bagi wisatawan utuk mencegah penularan covid-19. Saat ini pelayaran yang boleh masuk ke kepulauan itu hanya logistik dan warga lokal.

baca juga: Kekurangan SDM Ratusan Desa di Kalsel Belum Miliki BUMDes

Untuk mempersiapkan dibukanya kembali kawasan wisata Karimunjawa, Pemprov Jawa Tengah akan mengkaji lagi dan melakukan pertimbangan mendalam tentang pelaksanaan protokol kesehatan ketata dan kebiasaaan terhadap kondisi baru.

"Sebelum dibuka seluruh obyek dan tempat wisata harus disiapkan secara matang, dari membiasakan warga sekitar dengan protokol kesehatan juga seterilisasi wilayah, sehingga perlu simulasi dan latihan dulu," ujarnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya