Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Unit Crisis Respon Time (CRT) Polres Seruyan Polda Kalteng berhasil menangkap terduga pelaku teror bom di Masjid Nurul Yaqin Kuala Pembuang Kecamatan Pembuang Hilir Kabupaten Seruyan, Sabtu (2/5/200) pukul 04.20 WIB.
Kejadian yang mengegerkan masyarakat Seruyan ini bermula saat ditemukan sebuah barang menyerupai bom oleh kaum atau marbot masjid. Benda mencurigakan tersebut diletakkan oleh orang tak dikenal.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Tewaskan 15 Orang Saat Salat Isya di Masjid
Berdasarkan hasil pantauan CCTV , diketahui barang diduga bom tersebut diletakkan oleh seorang laki-laki muda. Perawakannya sedang. Dia memakai kaos oblong warna cerah dan celana pendek warna gelap.
Dari pantauan CCTV lainnya, terlihat sebelum tiba di masjid terduga pelaku menumpang motor Tosa warna kuning dan turun di pertigaan Apotek Azmi di seberang Toko Serba 35 ribu.
Baca juga: Politisi PAN Ngamuk karena Acaranya Dibubarkan Satpol PP di Solok
Bermodalkan bahan keterangan dan data yang minim tersebut, dalam rilisnya Humas Polda Kalteng, Sabtu (2/5) Kapolres Seruyan AKBP Agung Tri Widiantoro memerintahkan jajarannya untuk segera mengungkap kasus yang menghebohkan masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Baca juga: Minta Maaf, Takmir Masjid Jelaskan Alasan Rencana Robohkan Masjid
"Setelah kami lakukan penyelidikan, diketahui Tosa Kuning tersebut milik Akbar (saksi 1) yang pada saat kejadian digunakan oleh TH (20) saksi 2 untuk mengantar galon ke Jalan Kapten Mulyono Kuala Pembuang I Kabupaten Seruyan," jelas Agung.
Menurut keterangan TH, selesai mengantar galon ke Salon Jimmy, dia bertemu teman SMA-nya yang bernama HG alias Iwan (22) warga Kampung Kumai, Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir Kabupaten Seruyan.
Iwan ternyata ingin menumpang kendaraan yang dikemudikan TH. Saat itu Iwan memperlihatkan benda yang mirip bom dengan berkata 'Ni bom wal'. Namun TH tidak mengindahkan.
"Iwan terduga pelaku, meminta tumpangan sampai di pertigaan Apotek Azmi. Kemudian turun tepat di pertigaan apotek. Selanjutnya berjalan kaki menuju Masjid Nurul Yaqin membawa benda diduga bom yang disembunyikan di dalam baju bagian depan," jelas Agung.
Berdasarkan keterangan saksi TH, Iwan memiliki keahlian di bidang perakitan alat elektronik dan kelistrikan.
"Pelaku berhasil kami tangkap di rumahnya menjelang pagi dan langsung kami bawa ke Polres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tambah Kapolres.
Sementara itu, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Drs Ilham Salahudin, S.H., M.Hum melalui Kabidhumas Kombes Pol Hendra Rochmawan S.I.K, M.H menyampaikan, saat ini terduga pelaku teror diduga bom sudah diamankan dan ditangani Tim Gabungan Polres Seruyan untuk dilakukan pemeriksaan lebih intensif.
"Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan mengungkap motif dari terduga pelaku," tuturnya. (OL-14)
Penanaman bibit pohon keras dan buah dilakukan jajaran Polresta Cirebon di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon,
Seusai menjalani perawatan di rumah Sakit Siloam Purwakarta, Adliya Waher, 15, pelajar SMK, akhirnya meninggal dunia.
Daerah yang menjadi fokus kebanyakan merupakan wilayah objek wisata. Di antaranya Puncak, Bandung, Lembang, Ciwidey dan Pangandaran
Polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan gudang miras oplosan di Tasikmalaya dan mengamankan 3 orang dan beberapa barang bukti lainnya.
Polisi akan memberikan tindakan tegas jika menemukan warga yang tetap melakukan sahur on the road.
Tiga dari lima tersangka pencurian kendaraan bermotor di Kota Tasikmalaya, ditembak Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas.
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Koordinator Kuasa Hukum Warga Arcamanik Anton Minardi mengatakan, pendampingan kepada warga merupakan aktivitas profesional advokat.
Juli 2011, Breivik melakukan aksi teror terburuk dalam sejarah di Norwegia.Dengan menyamar sebagai polisi, Breivik menembak mati 69 orang dan membunuh delapan lainya dengan bom.
Aksi lempar kembang api di rumah Bupati Kediri menjelang Pilkada serentak menimbulkan kegaduhan.NU pun diseret dalam kasus itu. Ormas terrsebut kecewa diseret dalam kasus teror.
Korban adalah warga Desa Watuawu, Kecamatan Lage. Sebelum ditemukan tewas, korban diketahui hendak pulang ke rumahnya di Desa Watuawu setelah berkunjung dari Desa Napu, Kecamatan Lore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved