Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Harga Gula Melambung di Jateng, Belum Perlu Operasi Pasar

Akhmad Safuan
06/3/2020 08:52
Harga Gula Melambung di Jateng, Belum Perlu Operasi Pasar
Harga gula pasir di Jawa Tengah melonjak namun belum perlu menggelar operasi pasar.(MI/FERDIAN ANANDA MAJNI )

HARGA gula tiba-tiba melambung dari Rp12.000 per kilogram menjadi Rp17.000-Rp19.000 per kilogram di pasaran di Jawa Tengah.

"Baru kali ini harga gula melambung, padahal mendekati hari raya lalu saja tidak pernah naik setinggi ini. Kita jadi kesulitan untuk usaha," ujar Dewi,45, perajin kue di Kota Semarang.

Selain di Semarang, kenaikan harga gula juga terjadi di Kudus. Melihat fenomena ini Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan Kabupaten Kudus mencurigai adanya penaikan gula, karena pasokan dan distribusi lancar. Demikian juga stok barang mencukupi.

"Kita curiga karena biasanya harga barang melambung jika ada yang tersumbat seperti pasokan tidak lancar atau ada kelangkaan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti, Jumat (6/3).

Memastikan kondisi ini, lanjut Sudiharti, maka dilakukan pemeriksaan ke sejumlah pengecer dan distributor. Dari hasil cek lapangan stok barang mencukupi dan pasokan juga lancar. Pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencari penyebabnya. Kepala Satuan Reskrim Polres Kudus, Ajun Komisaris Rismanto mengatakan akan melakukan penyelidikan penyebab kenaikan harga gula pasir tersebut.

"Kami akan periksa hingga ke gudang-gudang, jika ditemukan adanya penimbunan akan kita tindak," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku telah menurunkan tim pemantau di lapangan. Namun sejauh ini berdasarkan pengamatan belum perlu dilakukan Operasi Pasar (OP) terhadap gula pasir karena ekspektasi pedagang terhadap tingginya harga gula bersifat jangka pendek. Atau akan turun 10 hari ke depan.

baca juga: Dua KA Motor Gratis Siap Layani Lintas Selatan Jawa Saat Lebaran

Selain itu, lanjut Ganjar Pranowo, ekspektasi konsumen tentang rambatan harga ke barang yang lain diperkirakan rendah atau belum ada. Sehingga tidak akan mendorong inflasi lebih lanjut.

"Tapi kami terus pantau kondisi ini agar tidak menimbulkan gejolak," tambahnya. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya