Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTORAT Tindak Pidana Perlindungan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri menyoroti kasus pembunuhan keluarga oleh remaja berinisial MAS, 14 di Cilandak, Jakarta Selatan. Kasus ini langsung dipantau dan diasistensi.
"Pihak Bareskrim Polri telah melakukan asistensi ke unit PPA Polres Jakarta Selatan," kata Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri Brigjen Desy Andriani di kantornya, Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/12).
Desy mengaku telah bicara dengan Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi perihal kasus tersebut. Ibu pelaku berinisial AP, 40 disebut tengah berada di ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Butuh pemulihan kondisi kesehatan yang bersangkutan, karena memang ditemukan beberapa luka. Setelah pulih, baru diberikan dukungan psikologis karena
sekarang info dari dokter sambil menunggu pemulihan, jadi belum bisa dihubungi," ujar jenderal polisi wanita bintang satu itu.
Sementara itu, anak pelaku berinisial MAS telah mendapatkan pendampingan dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau (APSIFOR) di Polres Metro Jakarta Selatan. Pasalnya, MAS masih diinterogasi penyidik.
Penyelidikan kasus juga melibatkan sejumlah ahli. Kemudian, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), dan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta
"Kita sambil monitor lebih lanjut perkembangan kasus," ujar mantan Psikolog Kepolisian Utama Tingkat II SSDM Polri itu.
Di sisi lain, jenazah ayah berinisial APW, 40 dan nenek berinisial RM, 69 telah dimakamkan di tempat berbeda. Sang ayah dimakamkan di Bogor, sedangkan sang nenek di tempat pemakaman lain.
"Yang pasti kita turut prihatin. Kita melakukan monitoring dan asistensi untuk kasus tersebut," pungkas mantan Analis Kebijakan Madya Rorenmin Lemdiklat Polri itu.
Sebelumnya, seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah, APW dan neneknya, RM, 69 hingga terbunuh, serta melukai ibunya, AP, 40 hingga kini dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Insiden ini terjadi di kediaman pelaku di Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 November 2024 sekitar pukul 01.00 WIB.
“Korban perempuan inisial RM, 69, dan laki-laki inisial APW, 40, meninggal dunia, sementara korban inisial AP, 40, mengalami luka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu, 30 November 2024.
Motif penusukan masih didalami. Polisi melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia atau (APSIFOR) dalam penggalian motif, mengingat MAS masih anak-anak.
Kini, MAS telah ditetapkan tersangka. Namun tidak ditahan. Dia dititip di rumah aman milik Badan Pemasyarakatan (Bapas). (P-5)
BARESKRIM Polri membongkar kasus judi online berskala internasional yang dikendalikan warga negara Tiongkok. Tujuh tersangka diamankan terkait kasus tersebut.
BARESKRIM Polri membongkar lokasi pembuatan narkoba atau clandestine laboratory jenis hashish di sebuah villa dan kafe di daerah Uluwatu, Bali.
KEPALA Bareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan pihaknya telah mengungkap 619 kasus dan menetapkan 734 orang tersangka, termasuk seorang warga negara Filipina
KABARESKRIM Polri Komjen Wahyu Widada mengungkap pemberi gift ke Tiktokers Gunawan 'Sadbor' dan Supendi alias Toed
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan kasus penembakan yang dilakukan oknum polisi di Solok Selatan masih dalam proses penyelidikan.
Atensi tersebut juga segera ditindaklanjuti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta seluruh jajaran Polri.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan ibu dari pelaku, AP, mengalami sejumlah luka serius di bagian leher, punggung dan bagian pipi.
POLISI masih mendalami motif seorang remaja berinisial MAS, dengan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik untuk mendalami motif MAS hingga tega membunuh keluarganya sendiri.
Seorang remaja berusia 14 tahun menusuk ayah dan neneknya hingga tewas, serta melukai ibunya sehingga kini dirawat di rumah sakit.
PSIKOLOG Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan untuk mengetahui motif remaja yang tega membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan perlu dilakukan proses berjenjang.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengatakan pihaknya langsung menyambangi Markas Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengecek kondisi MAS.
Polisi belum mengungkapkan alasan dan motif hingga MAS tega menghabisi nyawa keluarganya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved