Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLDA Metro Jaya telah memeriksa total sebanyak 15 saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Pancasila dengan terlapor rektor nonaktif bernama Edie Toet Hendratno.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa 15 orang yang telah diperiksa tersebut berasal dari dua laporan yang berbeda korban berinisial RZ dan DF.
"Untuk yang saudari DF, perkembangan penyelidikan laporan saat ini sudah enam orang yang diperiksa, pelapor atau korban, terlapor, dan juga empat saksi lainnya," kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (5/3).
Baca juga : Polisi Kembali Periksa Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Hari Ini
"Kemudian untuk korban saudari RZ sudah ada sembilan yang diperiksa, pelapor atau korban, terlapor, kemudian 7 saksi lainnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ade Ary menyebut bahwa penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sekretaris dari terlapor. Selain itu, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan sejumlah pihak untuk mendalami kasus pelecehan seksual tersebut.
"Sesuai amanat UU penyidik nanti akan berkomunikasi dengan atau berkoordinasi bekerjasama dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi DKI Jakarta, Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi DKI Jakarta dan juga berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tim dokter dari Polri untuk pemeriksaan, jadi kepada P3A itu pemeriksaan psikologis kemudian ke Dokter Polri itu untuk pemeriksaan psikiatrikum," ujar Ade Ary.
Baca juga : Tiba di Polda Metro Jaya, Rektor Universitas Pancasila Bantah Lakukan Pelecehan
Diketahui sebelumnya, Rektor non aktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno kembali menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelecehan hari ini. Edie mengaku akan menyerahkan bukti ke penyidik Polda Metro Jaya.
Edie tiba di Polda Metro Jaya pada pukul 10.03 WIB. Edie tak banyak bicara saat ditanya soal pemeriksaannya.
"Kita siap, kita bawa bukti-bukti yang cukup baik untuk bisa mengklarifikasi dan bisa menjelaskan kasus yang diduga kepada Prof agar bisa terang benderang," kata kuasa hukum Edie, Faizal Hafied, di Polda Metro Jaya, Selasa (5/3).
Faizal mengatakan, pihaknya akan memberi bantahan terhadap tuduhan dugaan pelecehan yang dilaporkan. Ia berharap nama baik Edie dapat kembali dipulihkan.
"Kita bawa bukti-bukti yang cukup baik, yang bisa memperjelas semuanya. Mudah-mudahan ini bisa memulihkan nama Prof kembali nama baik Prof seperti sedia kala," ujarnya. (Z-8)
Negara tidak boleh kalah oleh premanisme dalam bentuk apa pun.
POLDA Metro Jaya buka suara terkait sejumlah laporan polisi terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang ditarik ke Polda Metro Jaya
POLDA Metro Jaya mendukung rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait pemutihan pajak kendaraan dalam memperingati Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498.
Setelah dibawa dari Puskesmas Cipulir 2 ke RSUD Kebayoran Lama, kondisi korban berangsur membaik. Brigjen Nurul menyebut anak korban sudah bisa diajak berbicara.
PERKUMPULAN Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menaikkan status kasus tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.
Proses selanjutnya atas peristiwa tersebut akan ditangani oleh Polda Metro Jaya.
Di tengah tantangan global dan era yang penuh ketidakpastian, nilai-nilai Pancasila menjadi kompas moral dan kebangsaan yang harus terus dijaga.
Rektor UP menekankan pentingnya membangun kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam mengimplementasikan praktik-praktik keberlanjutan yang konkret dan berdampak luas.
Taruna mengingatkan agar generasi muda termasuk wisudawan memiliki peran strategis dalam membangun budaya kualitas untuk mempercepat tercapainya Indonesia Emas 2045.
Penunjukan Pjs Rektor ini akan berlaku hingga terpilihnya rektor definitif melalui mekanisme sesuai statuta Universitas Pancasila.
Tujuan pendirian training center ini adalah pertama untuk meningkatkan profesionalisme dari pelaku bisnis dan pemimpin mengenai bagaimana berdiplomasi.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memajukan pengembangan bahasa dan pendidikan serta memperkuat sinergi di antara kedua institusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved