Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPOLISIAN masih terus mendalami dugaan penyebab tewasnya empat anak di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hingga kini, polisi belum mengetahui apa penyebab kematian keempat anak tersebut.
"Masih diselidiki. Kami akan melaksanakan kolaborasi interprofesi antara kedokteran forensik, kemudian laboratorium forensik. Kami juga akan melakukan pemeriksaan psikolog forensik," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (7/12).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan pihaknya, saat ini, tengah melakukan penyelidikan mendalam. Polisi juga melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
Baca juga: Ayah Terduga Pembunuh 4 Bocah di Jagakarsa Dipindahkan ke RS Polri
"Ini masih proses penyelidikan, saya mohon mengerti dipahami, kami masih bekerja dengan tim dalam hal ini laboratorium forensik ini yah untuk mengungkap ini, kasus ini," kata Bintoro.
"Jadi, saya mohon doa dan dukungan, nanti kalau sudah ada hasilnya kami akan sampaikan," katanya.
Adapun, empat anak yang tewas di Jagakarsa itu, saat ini, tengah berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur guna dilakukan proses autopsi.
Baca juga: Ini Kronologi Tewasnya 4 Bocah di Jagakarsa
Diberitakan sebelumnya, empat anak ditemukan tewas dalam kamar suatu rumah di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelaku diduga orangtua sendiri.
"Betul, empat orang (korban). Ada penemuan empat mayat di dalam kamar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Bintoro saat dikonfirmasi, Rabu (6/12)
Bintoro mengatakan pelaku diduga orangtua empat bocah yang ditemukan tewas tersebut. Pelaku disebut sempat mencoba bunuh diri. Namun, berhasil digagalkan dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
"Sementara orangtua sendiri. Sementara masih dugaan (korban) anaknya (pelaku). Orangtua yang diduga sebagai pelaku mencoba bunuh diri juga, tetapi saat ini masih bisa selamat dan dirawat di RS," ujar Bintoro.
Belum diketahui pasti penyebab kematian korban. Polisi belum membeberkan kronologi kasus tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Semuanya masih kita cek dulu. Untuk sementara masih dilakukan penyelidikan," bebernya. (Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
MAJELIS Hakim PN Jakarta Selatan memvonis hukuman mati terhadap Panca Darmansyah, usai dinyatakan terbukti membunuh empat anak kandungnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Berkas perkara Panca Darmansyah, ayah yang membunuh empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanam 50 pohon dan menebar 10 ribu benih ikan di Waduk Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).
Petugas KPPS TPS 31, Kebagusan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan menggunakan pakaian unik yaitu seragam sekolah.
POLISI menggelar rekonstruksi dugaan kasus pembunuhan Panca D terhadap empat anaknya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hari ini.
Pascapandemi, kehidupan sosial di Indonesia saat ini sangat sensitif dan sangat mudah untuk memicu kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved