Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
POLISI mengungkap isi surat wasiat yang ditulis oleh sejoli berinisial RA (26) dan TPN (23) yang ditemukan tewas sambil berpegangan tangan di sebuah kamar di Hotel OYO Apartemen Baileys City, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa (3/1). Surat tersebut berisi permintaan agar kematian mereka berdua tidak diusut pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, saat menemukan kedua korban, pihaknya turut menemukan dua buah surat yang ditujukan kepada masing-masing keluarga.
"Mereka menyampaikan semua wasiat itu ditujukan kepada pihak keluarga, baik kepada keluarga laki-laki inisal R dan keluarga perempuan inisal P," kata Zulpan di Jakarta, Jumat (6/1).
Kepolisian kemudian berkoordinasi dengan pihak keluarga tersebut dan meminta agar kasus kematian kedua korban dihentikan. Hal tersebut juga sejalan dengan surat yang ditulis oleh kedua korban yang meminta kepolisian tidak mengusut kematiannya.
"Atas permintaan keluarga, hal ini untuk tidak diusut tuntas. Dan permintaan juga dalam surat yang ditinggalkan oleh kedua sejoli tersebut yang berinisial R dan P. Juga meminta kepolisian untuk tidak mengusut kematian mereka karena dilakukan atas kesadaran mereka berdua," jelasnya.
Zulpan mengatakan pihak keluarga juga meminta agar kematian keduanya tidak dipublikasikan kepada khalayak umum. "Ini juga dalam permintaan surat wasiat yang diamankan, dia meminta untuk tidak mempublikasikannya ke publik," jelasnya.
Baca juga: Hubungan Tersangka dan Korban Mutilasi di Bekasi Diduga Berpacaran
Sebelumnya, dua sejoli ditemukan tewas di sebuah kamar Hotel OYO di Apartemen Baileys City, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa (3/1).
Zulpan merinci korban merupakan laki-laki berinisial RA (26) dan perempuan berinisial TPN (23). Ia mengatakan korban ditemukan dalam kondisi saling berpegangan.
"Mereka meninggal dengan menggunakan pakaian lengkap (berbusana) serta saling genggam tangan," kata Zulpan.
Zulpan menjelaskan penemuan mayat tersebut berawal dari petugas hotel yang akan memberi tahu penyewa kamar 8-52 untuk membersihkan kamar. Namun, tidak ada respon dari penyewa kamar setelah pintu kamar diketuk.
Petugas hotel itu kemudian mengajak rekannya untuk membuka kamar tersebut menggunakan kunci duplikat. Saat pintu dibuka, petugas hotel menemukan sepasang mayat terbaring di atas tempat tidur.
"Selanjutnya saksi memberitahu kepada manajer hotel dan sekuriti yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciputat Timur," kata Zulpan
Polisi kemudian menemukan barang bukti berupa 2 amplop yang ditujukan untuk keluarga korban. Kemudian, sepucuk surat, dompet, dan satu bungkus barang yang diduga portas.
Zulpan menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.(OL-4)
Fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, Hotel Best Western Premier Jakarta menghadirkan promo spesial bertajuk Stay & Dine Delight.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat bahwa saat ini banyak warga berusia remaja di Jakarta terancam mengidap penyakit diabetes.
Pentingnya peran pengusaha muda dalam menciptakan ekosistem ekonomi baru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai aktivitas di sebuah rumah kos di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan
Ia mengatakan, jika memang tidak ditemukan unsur pidana, maka wajar bila kepolisian memilih diksi 'almarhum meninggal bukan akibat perbuatan pidana'.
Rahmat tetap hadir memenuhi panggilan polisi meski dalam keadaan sakit dan duduk di kursi roda sebagai rasa tanggung jawab terhadap penegakan hukum.
Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi demi kepastian hukum dan tak berlarut-larut
DJ Panda menyampaikan bahwa ia berusaha bertemu dengan Erika Carlina. Tak sendiri, lelaki bernama asli Giovanni Surya Saputra ini mendatangi rumah Erika Carlina didampingi orangtuanya.
Saat ini ijazah Jokowi tengah disita di Polda Metro Jaya untuk diteliti Laboratorium Forensik. Di sisi lain, persidangan terkait ijazah Jokowi juga masih bergulir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved