Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTORAT Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap kasus narkoba jenis sabu yang diduga dikirim dari Iran pada Minggu (27/11).
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menyebut pihaknya mengungkap likuid yang berbahan methamphetamine atau sabu-sabu. Ia mengatakan likuid berbahan sabu tersebut tergolong baru di Indonesia.
"Modus likuid yang berbahan methamphetamine, modus baru ini digunakan untuk membuat narkoba jenis MDMA atau sabu dengan menggunakan likuid tersebut," kata Mukti, melalui keterangannya, Rabu (30/11).
Baca juga: Keluarga yang Tewas di Kalideres Tulis Mantra di Sebuah Kain
Mukti mengatakan diduga narkoba tersebut berasal dari Iran. "Ada informasi bahwa ini dikirim dari Iran melalui Eropa baru ke Indonesia," katanya.
Mukti belum mengungkapkan jumlah barang bukti yang disita. Selain itu, ia juga belum mengungkapkan tersangka yang diamankan. Ia mengatakan kepolisian masih melakukan pengembangan lebih lanjut.(OL-4)
Polisi menerima informasi dari masyarakat terkait mobil Toyota Avanza hitam bernopol BM 1329 BH yang diduga membawa narkoba.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Pil ekstasi sebanyak 1.162 butir disita Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dari seorang pria berinisial JS di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bea Cukai Soekarno-Hatta bersama Polres Bandara menggagalkan penyelundupan cartidge vape berisi etomidate oleh sindikat narkotika, melibatkan empat tersangka.
Polda Metro Jaya membongkar peredaran narkotika jaringan internasional yang diduga berasal dari Malaysia. Narkotika jenis sabu dengan total berat 3 kilogram (kg) berhasil diamankan polisi.
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved