Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KAPOLSEK Tambora Komisaris Putra Pratama mengungkapkan alasan dua petugas satuan pengamanan (satpam) memukuli seorang pemuda yang tengah membakar sampah dekat rel kereta api di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Menurut Kapolsek, tindakan pemuda tersebut bisa berpotensi kebakaran.
"Kemudian diamankan oleh sekuriti karena memang tindakan bakar sampah itu kan berbahaya, berpotensi kebakaran stasiun," ujarnya saat dimintai konfirmasi di Jakarta, Rabu (9/11).
Namun, Putra menyayangkan tindakan satpam yang main hakim sendiri dengan menganiaya pemuda tersebut.
"Salahnya satpam main hakim sendiri, sebenarnya masih bisa dilakukan pembinaan ke RT, RW, atau keluarganya," ujarnya.
Baca juga: Polsek Tambora Tangkap Penganiaya Putra Pimpinan Ponpes Asalafiyah
Apalagi, saat kejadian api juga belum menjadi besar. Selain itu, korban juga merupakan penyandang disabilitas.
"Betul, koban ini kan disabilitas. Dia anak kiai dan punya riwayat keterbelakangan mental juga," imbuh Putra.
Diberitakan, seorang pemuda berinisial AZ, 21, dianiaya dua petugas satpam Stasiun Duri. Satpam berinisial DI, 25, dan SB, 20, menganiaya AZ lantaran korban membakar sampah di pinggir rel kereta api.
Adapun peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (4/11). Dari informasi yang didapatkan, AZ dibawa kedua satpam kemudian dipukuli menggunakan selang air dan satu buah sarung katana warna hitam.
Kapolsek Tambora yang mendapatkan laporan atas peristiwa tersebut langsung bergerak cepat dan sigap mengamankan kedua pelaku, DI dan SB.
"Kedua pelaku mengakui perbuatannya, saat ini sudah kami tahan di Mapolsek Tambora. Mereka kami jerat dengan pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana 5 Tahun 6 bulan penjara," tutup Putra. (OL-16)
Kecamatan Tambora ditetapkan sebagai pilot project atau proyek percontohan dalam upaya mencapai Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) 2025 di wilayah Jakarta Barat.
POLISI menyebutkan bahwa kebakaran yang sering terjadi di wilayah Tambora, Jakarta Barat, banyak disebabkan dari hal-hal sepele.
Kasus tersebut terbongkar setelah orang tua korban mendapatkan informasi bahwa keperawanan anaknya telah dijual oleh pelaku sehingga orangtua korban melaporkannya ke Polsek Tambora.
Polsek Tambora menahan tersangka SA terkait penipuan dan penggelapan biro jasa pengurusan dokumen kendaraan bermotor.
Kegiatan trauma healing itu merupakan upaya Sahabat Ganjar untuk memberikan dukungan emosional dan mendukung proses pemulihan bagi korban kebakaran di wilayah Duri Utara.
Selama DPO hampir tiga tahun pelaku ASM alias Tian ini selalu berpindah-pindah tempat untuk melarikan diri dari kejaran polisi.
POS pengamanan yang dibangun di lokasi Fasilitas Umum (Fasum) Taman Segitiga Blok C-1, RW 09, perumahan Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat diklaim dibangun oleh PT. Taman Kedoya Barafasusasaa
WARGA perumahan Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat memprotes fasilitas umum (fasum) Taman Segitiga Blok C-1 di perusahaan tersebut telah dibangun pos pengamanan.
Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan bahwa peristiwa kebakaran tersebut pertama kali dilaporkan oleh warga pada pukul 14.40 WIB.
Peristiwa tersebut viral di media sosial Instagram @pokdarkamtibmas_cakungbarat yang memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam.
POLISI mengungkap bahwa kakek yang meneriaki seorang perempuan dengan perkataan teroris dan melakukan penganiayaan di Halte Tanjung Duren, Jakarta Barat, telah di-blacklist TransJakarta.
Kepala Unit Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polsek Kembangan AKP Karta saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, menyebutkan, tidak ada pengalihan lalu lintas selama 10 hari ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved