Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Intimidasi 3 Polisi kepada Wartawan Karena Tidak Paham Tugasnya

Siti Yona Hukmana
15/7/2022 13:49
Intimidasi 3 Polisi kepada Wartawan Karena Tidak Paham Tugasnya
Ilustrasi(Dok.MI)

SEBANYAK tiga anggota Polri mengintimidasi dua wartawan di lingkungan komplek rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo saat melakukan peliputan. Ketiga oknum itu mengintimidasi karena diduga
tidak memahami tugasnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Biro Provost Polri Brigjen Benny Ali di Mabes Polri, Jakarta Selatan, hari ini. Dia meminta maaf atas peristiwa yang terjadi. Menurutnya, ketiga anggota itu kurang paham dengan tugas yang diberikan.

"Selanjutnya terkait dengan kejadian tersebut, kami akan melakukan tindakan disiplin terhadap anggota tersebut," ucap jenderal bintang satu itu.

Namun, Benny tidak membeberkan identitas ketiga oknum Polri itu. Begitu pula bentuk tindakan tegas yang akan diberikan.

Benny juga menyampaikan bahwa ketiga anggota polri itu juga ingin menjaga privasi keluarga Irjen Sambo. "Mungkin pemahaman anggota kami ini dengan pemberitaan-pemberitaan itu, ini sudah menyangkut privacy (pribadi), empati," katanya.

Benny mengatakan ketiga anggota itu hendak menjaga kondisi psikis keluarga Irjen Sambo, terutama sang istri, Putri Candrawathi. Ketiganya ditugaskan menjaga lingkungan tempat tinggal Irjen Sambo usai peristiwa baku tembak ajudan terjadi.

"Jadi dia itu melaksanakan pengamanan terstruktur. Sehingga, anggota-anggota tersebut melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan," ungkap Benny.

Baca juga: Datangi Dewan Pers, Pengacara Istri Sambo Minta Media Tidak Sebut Nama

Benny menyebut peristiwa intimidasi itu terjadi jauh dari rumah dinas Irjen Sambo. Namun, masih dalam satu lingkungan tempat tinggal Sambo.

Sebelumnya, dua orang wartawan diintimidasi oleh tiga pria berbadan tegap dan berambut cepak pada Kamis siang, 14 Juli 2022. Intimidasi berawal saat dua jurnalis itu mewawancarai Asep, petugas kebersihan di sekitar Kompleks Polri Duren Tiga.

Kala itu, tiga orang berbaju hitam, berbadan tegap, dan berambut cepak tiba-tiba muncul dari arah belakang mengendarai sepeda motor dan menghentikan wawancara yang sedang berlangsung.

Ketiganya yang tidak mengenalkan identitas langsung merampas ponsel dua jurnalis tersebut. Mereka memeriksa handphone, menghapus sejumlah foto, video, dan hasil wawancara. Mereka juga memeriksa tas kedua jurnalis.

Sejumlah dokumen yang dihapus merupakan hasil peliputan kasus baku tembak antara dua ajudan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di sekitar lokasi kejadian. Penjagaan rumah dinas Sambo diperketat usai baku tembak. Polisi juga sempat melarang wartawan mengambil gambar di satu sisi rumah.

Baku tembak itu terjadi di rumah dinas Sambo, wilayah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB pada Jumat, 8 Juli 2022. Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat yang merupakan sopir dinas istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Ferdy Sambo ditembak Bhayangkara Dua (Bharada) RE, pengawal dan pengamanan Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir Yosua disebut melakukan pelecehan seksual kepada istri Irjen Sambo. Brigadir Yosua meletuskan tujuh tembakan kepada Bharada RE yang menanyakan tujuannya masuk ke kamar pribadi istri Ferdy Sambo.

Bharada RE membalas lima kali tembakan hingga akhirnya mengenai tubuh Brigadir Yosua yang mengakibatkan meninggal di tempat. Brigadir Yosua telah dimakamkan di kampung halaman wilayah Jambi pada Senin, 11 Juli 2022.

Sedangkan, Bharada RE masih diperiksa intensif. Kasus ditangani Polres Metro Jakarta Selatan dan diasistensi Polda Metro Jaya serta Bareskrim Polri. (Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya