Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DIREKTORAT Reskrim Narkoba Polda Metro Jaya bakal bekerjasama dengan badan anti narkotika AS, Drug Enforcement Administration (DEA), guna mengungkap peredaran narkoba jaringan internasional.
Terkini, PMJ berhasil membongkar peredaran narkoba asal Iran. Total 147 kg sabu berhasil disita pihak kepolisian, diduga akan diedarkan untuk pesta tahun baru 2022.
Namun, barang haram tersebut merupakan jaringan Timur Tengah yang dikirim dari Brasil ke Indonesia. Polisi mengaku kehilangan jejak untuk menelusuri hingga ke Timur Tengah.
Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa menuturkan akan menggandeng narkotika DEA guna mengungkap jaringan sindikat tersebut.
"Barang dikendalikan bukan dari Timteng tapi dikendalikan dari Brasil. Kami join dengan Bea Cukai dan undercover sampai ke Jakarta. Untuk (ungkap jaringan di) Timteng kami putus. Karena itu, kami akan kerja sama demgan DEA untuk ungkap kasus besar lagi," ucap Mukti.
Rencana ke depan, lanjut Mukti, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan DEA di Jakarta. "Ya kita akan saling tukar informasi dengan pihak DEA di Jakarta," terang Mukti, Jumat (24/12).
Hal itu dilakukan, lanjut Mukti, untuk mengantisipasi narkoba yang masuk dari luar ke Indonesia, terutama dari jaringan internasional.
Mukti membeberkan sejauh ini Ditresnarkoba Polda Metro Jaya telah membongkar dua kasus pengadaran narkoba jaringan internasional hasil kerjasama dengan DEA. "Sudah ada dua kasus besar dalam tahun ini," paparnya. (OL-13)
Baca Juga: Jelang Nataru, Polri Ungkap 222 Kg Sabu Jaringan Malaysia-RI
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menangkap empat pria terduga penculik kepala cabang berinisial MIP tersebut.
Kasubdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Indra Tarigan, mengatakan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat terkait dugaan adanya transaksi narkotika di lokasi tersebut.
Ilham Pradipta ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8) pagi.
Polda Metro Jaya tengah mencari dua alat bukti untuk penetapan tersangka.
Pendalaman yang sedang dilakukan jajaran BRI berkaitan dengan melihat sebab, apakah itu terkait dengan upaya penagihan atau hal lainnya.
Korban merupakan dua karyawan Universitas Pancasila, berinisal RZ dan DF. Kasusnya telah bergulir 19 bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved