Anies Akui Lebih Sulit Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Dosis 2

Putri Anisa Yuliani
09/9/2021 16:31
Anies Akui Lebih Sulit Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Dosis 2
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga di Jakarta, Minggu (5/9).(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui lebih sulit menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 dosis kedua daripada dosis pertama.

Hal ini disebabkan adanya sentra vaksin Covid-19 yang tidak menyelenggarakan vaksin dosis kedua meski sebelumnya menyelenggarakan vaksin dosis pertama.

Selain itu, kesulitan lainnya adalah karena warga yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua umumnya tidak melakukan pendaftaran lebih dulu untuk mengikuti vaksinasi dosis kedua.

"Jadi warga itu datang saja ke sentra vaksin tanpa mendaftar karena dia merasa sudah mendaftar waktu dosis pertama. Jadi dia datang ke lokasi vaksin dosis pertama sesuai dengan jadwal penyuntikan dosis kedua," ungkapnya di Jakarta, Kamis (9/9).

Ia pun menyarankan agar warga sebelumnya mendaftarkan diri terlebih dulu melalui aplikasi JAKI atau melalui formulir pendaftaran online yang disediakan oleh penyelenggara vaksinasi agar dipastikan mendapatkan jatah vaksin dosis kedua.

Hal yang sama diungkapkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang menghadapi tantangan baru dalam melakukan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Salah satunya adalah karena kolaborator atau mitra swasta yang sebelumnya ikut menyelenggarakan sentra vaksin dosis pertama tidak lagi membuka sentra vaksin dosis kedua.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan, hal ini kemudian membuat warga yang sebelumnya mengikuti vaksin di sentra vaksinasi tersebut untuk dosis pertama, menyerbu sentra vaksinasi lain tanpa melakukan pendaftaran lebih dahulu.

Akibatnya tentu akan sulit mendapatkan vaksin di lokasi yang baru karena stok vaksin yang tersedia hanya cukup bagi warga yang sudah mendaftar dan yang sudah sejak awal melakukan vaksin di lokasi tersebut.

"Karena itu tadi kan dengan kondisi kolaborator kadang tidak buka dosis kedua. Sehingga dosis keduanya melimpah ke sentra lain. Nah, sentra yang baru kedatangan kan jadi tidak berhitung kalau jumlah vaksinnya kurang. Kami makanya membuka diri bagi semua kolaborasi," jelasnya di Jakarta, Kamis (9/9).

Widyastuti juga menambahkan, banyak warga yang hendak vaksin Covid-19 dosis 2 tidak mendaftarkan diri dahulu melalui aplikasi JAKI atau melalui form pendaftaran online yang disediakan oleh mitra swasta penyelenggara sentra vaksin. Akibatnya, warga tersebut tidak kebagian vaksin atau ditolak untuk mendapatkan vaksin dosis 2.

Terlebih lagi, sentra vaksin Covid-19 maupun fasilitas kesehatan di puskesmas menerapkan kebijakan kuota harian karena adanya keterbatasan tenaga vaksinator.

Ia pun berkoordinasi dengan seluruh sentra vaksin dan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan vaksin agar berhitung kembali terkait jumlah ketersediaan vaksin yang telah didapatkan.

"Jadi kita koordinasikan agar mereka berhitung soal ketersediaan. Sejauh ini stok vaksin di Jakarta aman. Hanya kan setiap sentra atau faskes ada kapasitas dalam melakukan vaksin masing-masing," ujarnya. (Put/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya