Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Skenario Pemprov DKI Jika Covid-19 Tembus Hingga 100 Ribu

Hilda Julaika
04/7/2021 12:42
Ini Skenario Pemprov DKI Jika Covid-19 Tembus Hingga 100 Ribu
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan calon penerima vaksin Covid-19 di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (3/7).(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

KASUS aktif covid-19 di Jakarta saat ini sudah menembus angka 82.383 kasus. Artinya ada sebanyak 82 ribuan orang yang sedang sakit dan dirawat atau melakukan isolasi.

Jumlah ini meningkat tajam sekali. Apabila dibandingkan dengan gelombang pertama dengan jumlah kasus aktif tertinggi hanya 26 ribuan kasus.

“Jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 3.989 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 82.383 (orang yang masih dirawat/ isolasi),” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan data per 3 Juli 2021.

Gubernur DKIJakarta, Anies Baswedan pun sudah mengutarakan jajarannya untuk bersiap menghadapi ancaman 100 ribu kasus aktif. Hal ini sangat menghawatirkan karena mengancam kolapsnya rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

“Jadi, kalau sampai ada 100 ribu kasus, berarti kita akan membutuhkan perawatan untuk 40 ribu orang. Ini jumlah yang fantastis. Dan ini adalah manusia yang harus diselamatkan yang pasti keluarganya khawatir, yang pasti keluarganya tegang. Dan resiko kematian ada di situ,” kata Anies.

Adapun Anies sudah mempersiapkan beberapa skenario untuk menghadapi ancaman 100 kasus aktif Covid-19. Di antaranya, RS kelas A akan dikhususkan sepenuhnya untuk ICU Covid-19. Sementara RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang-berat.

Kemudian, merubah rusun menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.

“Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penanganan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet,” tambahnya.

Kemudian, memastikan kebutuhan tenaga kesehatan terpenuhi termasuk penambahan tenaga kesehatan dari luar DKI Jakarta. Terakhir, memastikan ketersediaan oksigen, APD, alat kesehatan dan obat-obatan. (Hld/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya