Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Rapat Forkompinda, ini Strategi Anies Tangani Pandemi

Putri Anisa Yuliani
18/2/2021 15:24
Rapat Forkompinda, ini Strategi Anies Tangani Pandemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (kanan).(Antara/M Risyal Hidayat.)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat pimpinan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang digelar di Auditorium Polda Metro Jaya, Kamis (18/2). Dalam rapat tersebut, ia menjelaskan sejumlah strategi penanganan covid-19 di DKI Jakarta.

Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan dalam penanganan covid-19 yaitu seluruh pihak harus menekan penambahan kasus aktif, melalui penguatan 3T (testing, tracing, treatment) dan kampanye masif 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) yang membutuhkan dukungan dari berbagai unsur.

"Strategi ini diperlukan untuk menyinkronkan dan mendapatkan dukungan di lapangan. Tadi hadir seluruh Kapolres dan harapannya sesudah ini kebijakan kita khususnya testing dan tracing itu bisa dibantu dan bisa lebih efektif," terangnya.

Selain itu, Anies menjelaskan vaksinasi yang turut menjadi strategi dari penanganan covid-19 di Jakarta. Pada tahap berikutnya yang menerima vaksinasi ialah unsur nonmedis, sehingga memerlukan sinkronisasi berbagai elemen masyarakat untuk menyukseskan program ini.

"Kemarin secara serentak di Tanah Abang, alhamdulillah sudah lebih 1.400 hampir 1.500 orang yang sudah divaksinasi di Tanah Abang dari sekitar 10.000 yang terdaftar. Itu insya Allah akan diteruskan, jangkauan diharapkan lebih luas lagi, tapi itu akan perlu waktu. Kami berharap vaksin segera tiba, sehingga tim vaksinasi bisa segera langsung memanfaatkannya," paparnya.

Ia juga berharap bila strategi itu dilaksanakan dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk Forkompinda, pandemi covid-19 di Jakarta akan dapat semakin terkendali. Nanti hal tersebut berdampak pada pulihnya perekonomian masyarakat.

"Begitu ini (strategi) dikerjakan, ekonomi akan mampu bangkit, karena penyebab kontraksi ekonomi yakni interaksi berkurang, kegiatan transaksi menurun. Supaya interaksi bertambah, warganya harus sehat. Karena itu, mengembalikan kondisi ekonomi harus dimulai dengan mengembalikan kondisi kesehatan, sehingga orang bisa berinteraksi dan transaksi bisa jalan kembali," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya