Kemacetan di DKI Dinilai Berkurang, DPRD: Efek PSBB

Hilda Julaika
17/1/2021 14:33
Kemacetan di DKI Dinilai Berkurang, DPRD: Efek PSBB
Pekerja menyeberang di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta.(MI/Fahrullah)

TINGKAT kemacetan di DKI Jakarta dinilai semakin menurun. Hal ini diutarakan Pemprov DKI, yang mengacu data TomTom Traffic Index. 

Pada 2020, Jakarta menduduki posisi ke-31 kota termacet di dunia dari 416 kota yang diukur. Angka ini dinilai membaik sebanyak 21 peringkat.

Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengamini adanya penurunan kemacetan di ruas jalan Ibu Kota. Namun, dia menilai faktor utama pengurangan kemacetan di Jakarta ialah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Baca juga: Jakarta Keluar dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia, Jadi Ke-31

Menurutnya, kebijakan PSBB mampu menekan pergerakan orang di luar rumah, termasuk lalu lintas.

“Kami secara obyektif menilai kemacetan berkurang secara signifikan. Tapi jika penilaiannya dilakukan saat ini, saya pikir sedikit banyak ada kaitannya dengan PSBB oleh Pemprov DKI,” ujar Abdul saat dihubungi, Minggu (17/1).

Selama masa PSBB, lanjut dia, ada pembatasan pekerja di kantor dan meminta untuk bekerja di rumah (WFH). Kebijakan itu setidaknya bisa mengurangi jumlah pekerja di kantor hingga 50%.

Baca juga: Anies Terbitkan Aturan Soal Masker Kain di DKI Jakarta

“Sehingga kantor hanya dihadiri 50% karyawan yang notabene pengguna kendaraan,” imbuh Abdu.

Lebih lanjut, dia mengingatkan tantangan bagi Pemprov DKI untuk memperbaiki persoalan kemacetan. Terutama ketika pandemi covid-19 mulai membaik atau berhasil diatasi. Upaya mengurai kemacetan bisa melalui perbaikan infrastruktur dan suprastruktur transportasi. 

Dengan begitu, masyarakat lebih nyaman dalam menggunakan angkutan publik. Hal ini akan berkontribusi menekan tingkat kemacetan.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya