Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun peradaban Islam di kawasan Ancol. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW.
"Tanah hasil perluasan (Ancol) ada pembangunan tempat bermain anak dan pembangunan museum internasional Sejarah Rasulullah Muhammad dan peradaban Islam di kawasan Ancol tersebut," kata Sekretaris Daerah Saefullah dalam akun Youtube Pemprov DKI, Jakarta, Jumat (3/7).
Groundbreaking atau peletakan batu pertama Museum Nabi, kata Saefullah, telah dilakukan pada Februari lalu. Adanya reklamasi Ancol tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 237 Tahun 2020.
Kepgub tersebut berisi tentang izin pelaksanaan perluasan kawasan rekreasi Dunia Fantasi seluas lebih kurang 35 hektare (ha) dan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol seluas lebih kurang 120 ha.
"Selain itu, perluasan kawasan Ancol sebagai lokasi yang menampung hasil pengerukan sungai juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang kerap pada setiap tahunnya terdampak banjir," terang Saefullah.
Baca juga: Reklamasi Ancol Preseden Buruk Anies
Sebelumnya, Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menuding ada unsur SARA dari reklamasi Ancol yang diizinkan Gubernur Anies Baswedan.
Tangkapan layar Twitter Mohamad Guntur Romli @GunRomli. (Twitter)
Jadi isu SARA sdah disiapkan @aniesbaswedan? Kalau anti reklamasi Ancol akan dituduh anti masjid & anti museum Nabi gitu? Menang pake isu SARA, mempertahankan kekuasaan pun msh pake isu SARA, klau itu benar, benar2 pengecut & licik pic.twitter.com/SNZGvGhIyc
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) July 2, 2020
"Jadi, isu SARA sudah disiapkan @aniesbaswedan? Kalau antireklamasi Ancol akan dituduh antimasjid & antimuseum Nabi gitu? Menang pake isu SARA, mempertahankan kekuasaan pun masih pake isu SARA. Kalau itu benar, benar2 pengecut & licik," cuit Guntur Romli dalam akunnya @GunRomli.
Namun, berbeda dengan PSI, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono tidak melihat ada upaya Anies untuk membawa unsur SARA dengan rencana membangun Museum Nabi.
"Urusan itu tidak ada kaitannya dengan persoalan SARA. Itu bagian dari pengembangan Ancol saja. Saya justru menyambut baik itu," kata Gembong kemarin. (OL-14)