Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jakarta Fair Kemayoran Dibuka 22 Mei

Putri Anisa Yuliani
20/5/2019 23:20
Jakarta Fair Kemayoran Dibuka 22 Mei
Suasana pembukaan Jakarta Fair(Dok. MI)

PAMERAN niaga terbesar se-Indonesia Jakarta Fair Kemayoran (JFK) tahun ini akan kembali diselenggarakan dan mulai dibuka pada 22 Mei mendatang. JFK tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-52 sejak pertama kali diselenggarakan pada 1968 silam.

Berlangsung selama 40 hari, JFK akan ditutup pada 30 Juni mendatang.

Direktur PT JIExpo, Karuna Murdaya, mengungkapkan, JFK selalu mengusung hal kebaruan di tiap penyelenggaraan JFK. Pada tahun ini Karuna mengungkapkan pihaknya telah merenovasi salah satu lahan di area JFK untuk dijadikan taman lampion.

"Jadi kami selalu menghadirkan hal kebaruan tiap tahun. Tahun ini kami hadirkan taman lampion dan juga arena bermain salju yang bisa dinikmati anak-anak dan semua usia," kata Karuna dalam konferensi pers di Gedung Pusat Niaga, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (20/5).

Dalam kesempatan yang sama Direktur Pemasaran PT Jiexpo Ralph Scheunemann mengungkapkan pihaknya tidak akan langsung mengadakan seremonial pembukaan JFK besar-besaran pada 22 Mei. Hal tersebut disebabkan pada waktu yang sama merupakan hari pengumuman hasil Pemilu.

Untuk menjaga keamanan, acara seremonial akan ditunda pada hari yang belum ditentukan.

"Tidak ada acara seremonial tetapi tetap kita buka 22 Mei," ujarnya.


Baca juga: Kemendagri Kawal Pansus Pemilihan Wagub DKI


Ralph sendiri menargetkan pada tahun ini jumlah pengunjung JFK mencapai 6,8 juta pengunjung. Target ini naik dari raihan jumlah pengunjung pada penyelenggaraan JFK tahun sebelumnya sebanyak 6,7 juta pengunjung.

Sementara dari raihan nilai transaksi yang dicapai, ia menargetkan total transaksi yang pada tahun sebelumnya mencapai Rp 7,1 triliun akan naik mencapai Rp 7,5 triliun.

Menurutnya, jumlah transaksi lebih besar dari itu karena meskipun telah ditutup tetapi banyak transaksi yang dilakukan antara pengunjung dengan peserta pameran. Keuntungan-keuntungan itulah yang tidak tercatat namun banyak diperoleh oleh peserta pameran.

Namun, di luar jumlah pengunjung dan transaksi, Ralph menegaskan pihaknya lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung yakni dengan menyosialisasikan kunjungan di luar hari kerja.

"Ya saya inginnya distribusi pengunjung lebih merata agar pengunjung itu lebih nyaman. Karena kalau menumpuk di akhir pekan terlalu penuh itu juga tidak nyaman. Tapi itulah kebiasaan orang Indonesia semakin ramai ya justru itu yang didatangi. Itulah tantangan kita," terangnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya