Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Transportasi Jabodetabek Ditarget Terintegrasi dalam 10 Tahun

Dero Iqbal Mahendra
28/1/2019 17:09
Transportasi Jabodetabek Ditarget Terintegrasi dalam 10 Tahun
( ANTARA FOTO/Setwapres)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menargetkan pengintegrasian sistem transportasi di wilayah Jabeodetabek dapat selesai dalam 10 tahun. Namun, dalam perencanaannya Kalla menekankan tidak hanya soal transportasi semata, melainkan juga perbaikan tata kota di Jabodetabek.

"Jadi bukan hanya soal transportasinya yang harus diselesaikan, juga rencana tata kota seperti permukiman, daerah yang harus dikembangkan dan hubungannya dengan kota kota sekitar," tutur Kalla usai Rapat Koordinasi di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin (28/1).

Dirinya mengungkapkan saat ini ada begitu banyak moda angkutan, mulai dari kereta api, comuter line, MRT, LRT, Busway dan banyak lainnya yang semuanya harus disingkronkan dalam satu operasional. Untuk tahap awalnya Wapres akan menginstruksikan singkronisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga menjadi satu kesatuan.

Untuk mengoordinasikan hal itu, Kalla mengungkapkan akan ada badan otorita yang anggotanya terdiri dari seluruh Gubernur Jabodetabek. Dirinya menyadari saat ini memang sudah ada otorita yang kurang lebih sama, tetapi rencananya kemampuannya akan ditingkatkan lagi kedepannya.

Baca juga: Transportasi Umum Harus Jadi Solusi Pemenuhan Mobilitas Warga Jakarta

"Kita ingin membuat koordinasi langsung atas moda moda trasnportasi yang ada. Bagaimana menyambungkan antara Jakarta dengan Bekasi, dengan Tangerang serta bagaimana Jakarta mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum," kata Kalla.

Apalagi kenyataannya di lapangan saat ini angka penguna kendaraan umum menurun. Saat ini orang cederung menggunakan kendaraan pribadi karena harga mobil yang semakin murah dan jalan semakin baik.

Oleh sebab itu Kalla menginginkan hal tersebut kembali seperti sedia kala dengan masyarakat lebih banyak menggunakan angkutan umum. Untuk itu kualitas angkutan umumnya harus lebih baik sekaligus dibarengi dengan disinsentif tarif parkir dan juga ERP.

Rencana integrasinya nantinya akan dalam bentuk jangka pendek dan juga jangka panjang. Sedangkan untuk saat ini mematangkan perencanaan terlebih dahulu dan jangka pendeknya mengintegrasikan moda angkutan yang ada. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya