Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (26/3), bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dan Global Environment Facility (GEF) meluncurkan sebuah proyek untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengurangi penggunaan merkuri pada Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) dan meningkatkan kondisi hidup para PESK.
Proyek Global Opportunities for Long-Term Development of Artisanal Small-Scale Gold Mining sector - Integrated Sound Management of Mercury in Indonesia’s Artisanal and Small-scale Gold Mining (GOLD-ISMIA) yang diluncurkan merupakan proyek yang dirancang untuk mendukung program pemerintah Indonesia untuk menghapuskan penggunaan merkuri.
“Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Minamata melalui Undang-Undang No 11 Tahun 2017. Konvensi ini mendorong Indonesia melakukan pengurangan maupun pemusnahan (phase-out) merkuri dan turunannya yang digunakan, emisi, dan lepasannya ke lingkungan pada pertambangan emas skala kecil," ucap Sayid Muhadhar, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), dalam kesempatan mewakili Direktur Jenderal PSLB3 pada acara Inception Workshop GOLD-ISMIA, Selasa (26/3) di Jakarta.
Baca juga : KLHK Komitmen Berantas Penambangan Ilegal
Proyek lima tahun ini akan mendukung pembatasan merkuri pada komunitas penambang rakyat di Provinsi Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Riau.
Penggunaan merkuri di enam komunitas PESK diperkirakan akan dibatasi sedikitnya lima metrik ton per tahun, melalui pengadaan teknologi pemrosesan bebas merkuri, bimbingan teknologi dan alih teknologi untuk mendukung formalisasi PESK.
Terkait teknologi pengolahan emas, kata Dadan Nurjaman, Direktur Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral BPPT, setiap tipe emas perlu penerapan teknologi yang berbeda. Namun yang terbaik adalah dengan teknik gravitasi karena tidak menggunakan bahan kimia.
Baca juga : Kasus Tambang Ilegal Klapanunggal, Bogor Segera Disidangkan
“Paling tidak ada ada dua tipe emas, yaitu primer dan sekunder. Untuk tipe emas sekunder (ukurannya lumayan kasar) bisa dengan teknik gravitasi, sementara untuk emas primer (emas di bebatuan), dapat menggunakan teknologi bleaching yang murah dengan beberapa bahan kimia yang lebih aman antara lain sianida, dimana dapat didestruksi secara cepat dan tailing-nya bisa dikelola sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan," jelas Dadan.
Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) di Indonesia tersebar di 58 Kabupaten/Kota di 23 Provinsi, diperkirakan terdapat lebih dari 2.500 lokasi PESK yang beroperasi secara aktif. Dalam rangka penghapusan merkuri,
Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai kegiatan meliputi penguatan peraturan, kebijakan dan kelembagaan nasional, pembangunan fasilitas pengolahan emas nonmerkuri serta alih mata pencaharian bagi para penambang.
Baca juga : Kampanye lewat Baliho Berdampak pada Lingkungan, Solusinya?
Khusus terkait upaya alih mata pencaharian di wilayah pertambangan emas berskala kecil, pemerintah tengah membangun model-model transformasi sosial dan ekonomi (transosek) di wilayah PESK yang dilakukan secara partisipatif.
”Kebanyakan dari kita tidak menyadari risiko penambangan emas. Proyek ini akan mendukung ribuan komunitas penambang rakyat di Indonesia untuk mendapat kondisi hidup yang lebih layak, sementara pada saat yang sama mengakhiri dampak kesehatan dan lingkungan yang disebabkan merkuri,” ungkap Christophe Bahuet, Resident Representative UNDP Indonesia.
Merkuri, juga dikenal sebagai air raksa/quicksilver, adalah logam putih keperakan yang sangat beracun yang cair pada suhu ruangan dan mudah menguap.
Baca juga : KLHK Ajukan Keberatan Atas Putusan Pailit PT RKK, Ini Alasannya
Menurut Program PBB bidang Lingkungan (UNEP), begitu dilepaskan, merkuri dapat menjangkau jarak yang jauh dan bertahan di lingkungan serta bersirkulasi dengan udara, air, tanah dan organisme hidup. Paparan merkuri yang tinggi merupakan risiko serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Organisasi PBB di bidang lingkungan Hidup, UN Environment, menyatakan bahwa setiap tahun setidaknya 9.000 ton merkuri lepas ke atmosfer, air maupun tanah.
Dalam kehidupan sehari-hari, merkuri banyak ditemukan dalam alat kesehatan (termometer), amalgam gigi, baterai, kosmetik, lampu fluorescent, dan lain lain.
Melalui workshop ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar, dalam merumuskan strategi tindak lanjut pengelolaan dan penanganan merkuri di Indonesia. (RO/OL-2)
ASOSIASI Pengusaha Pengelola Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Aspel B3) Indonesia melantik pengurus baru di Batam, Kepulauan Riau.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Pertambangan terbuka (open-pit mining) di pulau kecil sangat berisiko, mengingat daya dukung lingkungannya yang rentan terhadap gangguan ekologis.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masuknya investasi hijau (green investment) sebagai pengganti investasi sektor pertambangan.
PT IMC Pelita Logistik menegaskan bahwa pihaknya merupakan perusahaan jasa logistik laut yang bergerak di bidang angkutan barang curah, khususnya produk mineral.
Walhi sebut pertambangan, baik yang berizin maupun tidak akan berdampak pada manusia dan lingkungan. Hal itu disampaikan merespons tambang nikel di Raja Ampat
Namun, Herry pun menyoroti bahwa transisi energi dan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertambangan di Indonesia dapat berjalan mulus jika didukung strategi yang tepat.
Tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat telah lama beroperasi meski mendapat penolakan dari masyarakat setempat,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved