Headline
Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.
Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.
BUND, pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan menurunkan risiko kematian dini akibat kanker, penyakit jantung, dan penyakit kardiovaskular secara keseluruhan. Hal ini diungkapkan melalui analisis penelitian "payung" baru yang dilakukan selama lebih dari 20 tahun.
Vegetarian tidak memakan daging hewani, tetapi vegetarianisme versi lacto-ovo memperbolehkan produk susu dan telur, namun tidak menyertakan semua daging, unggas, dan ikan. Sementata veganisme, suatu bentuk vegetarianisme yang lebih ketat, melarang semua makanan yang terbuat dari produk sampingan hewani seperti daging, unggas, makanan laut, dan gelatin.
Penulis penelitian mengatakan sifat protektif dari pola makan tersebut dapat disabotase jika pilihan pola makan yang buruk dilakukan.
Baca juga : Serangan Jantung, 6 Cirinya serta Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
"Pola makan yang menekankan konsumsi makanan nabati yang tidak sehat , seperti jus buah, biji-bijian olahan, keripik kentang, dan bahkan soda. Hal ini mungkin berlawanan dengan dampak positif pola makan nabati bagi kesehatan," kata rekan penulis studi Federica Guaraldi yang merupakan direktur medis dari the unit hipofisis di Institut Ilmu Neurologi IRCCS Bologna di Italia.
Selain itu, para peneliti telah lama mengetahui bahwa orang yang mengonsumsi makanan nabati sering kali menjalani hidup lebih sehat dengan berolahraga dan menghindari makanan dan minuman manis, biji-bijian olahan, makanan ringan, alkohol, dan tembakau. Meskipun dampak bersih dari pola makan nabati jelas positif terhadap hasil kesehatan yang penting, beberapa manfaat yang diamati mungkin disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup lainnya.
Faktanya, menurut sebuah studi tentang anak kembar pada bulan November oleh Christopher Gardner, salah satu penulis analisis payung yang diterbitkan Rabu di jurnal PLOS One, menemukan bahwa menerapkan pola makan nabati tanpa olahraga tambahan dikatakan masih dapat memberikan manfaat kesehatan.
Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa anak kembar sehat yang mengonsumsi pola makan vegan selama delapan minggu memiliki kadar lipoprotein (LDL) yang lebih rendah, kolesterol "jahat" yang lebih rendah, kadar gula darah yang lebih baik, dan penurunan berat badan yang signifikan dibandingkan saudara kandung yang mengonsumsi pola makan daging dan sayuran.
Baca juga : Angka Kematian Akibat DBD di Kabupaten Bandung Tertinggi
Salah satu alasannya mungkin karena peningkatan pasokan nutrisi dari tanaman, yang mengandung vitamin, mineral, dan zat antioksidan dan anti-inflamasi tingkat tinggi, sekaligus mengurangi efek peradangan dari daging dan makanan olahan.
Tidak ada daging, unggas, atau makanan laut, tapi produk susu dan telur boleh saja
Ulasan baru menganalisis 48 meta-analisis yang menyelidiki dampak pola makan vegetarian atau vegan terhadap perkembangan kanker, penyakit kardiovaskular, dan kematian dini.
"Kami menganalisis ulasan yang mempertimbangkan pola makan vegan dan vegetarian yang sama sekali tidak menyertakan daging, unggas, dan makanan laut,” kata rekan penulis studi Davide Gori, seorang profesor ilmu biomedis dan neuromotor di Universitas Bologna di Italia.
Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat untuk Waspada
Gori mengatakn, lebih tepatnya mengenai pola makan vegetarian, lacto-vegetarian mengizinkan produk susu tertentu seperti yogurt, keju, dan susu. Sementara ovo-vegetarian (mengizinkan makanan mengandung telur seperti telur utuh, putih telur, mayones, mie telur dan makanan yang dipanggang.
Pola makan vegetarian membatasi, namun tidak sepenuhnya menghilangkan, jenis daging dan ikan tertentu, seperti pola makanan vegetarian pesco atau pollo tidak termasuk.
Ulasan tersebut menemukan bahwa mengonsumsi pola makan nabati mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan peradangan dengan memengaruhi faktor risiko seperti indeks massa tubuh, glukosa puasa, dan ukuran pengendalian gula darah lainnya, serta sistolik (atas) dan diastolik (bawah).
Baca juga : Begini Strategi Pola Makan yang Tepat dalam Mengatasi Penyakit Graves dan TED
Secara signifikan, pola makan ini dapat menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL, dan protein C-reaktif, indeks peradangan yang biasanya lebih tinggi pada penyakit kardiovaskular dan metabolik. Penyakit metabolik merupakan kumpulan gejala seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan buruknya kontrol kolesterol dan gula darah, yang semuanya dapat menyebabkan diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Para ahli mengatakan vitamin dan mineral tertentu lebih mudah didapat dan diserap dari daging, produk susu, dan ikan, sehingga vegetarian dan vegan harus mengambil langkah khusus untuk memasukkan vitamin dan mineral tersebut ke dalam makanan mereka.
Menurut Mayo Clinic, kecuali pola makan yang dioptimalkan dengan cermat, mungkin memerlukan sumber tambahan B12, kalsium, zat besi, seng, yodium, dan vitamin D untuk mencegah kekurangan.
Pola makan vegan yang ketat dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12. Hal ini dapat dengan mudah diatasi dengan mengonsumsi makanan yang diperkaya dengan (vitamin) B12. Jumlah B12 yang direkomendasikan setiap hari lebih rendah dibandingkan vitamin dan mineral lainnya.
Zat besi adalah nutrisi lain yang sulit diperoleh dari pola makan vegan. Banyak makanan nabati yang mengandung zat besi, seperti kacang-kacangan dalam jumlah yang relatif tinggi.
Asupan protein juga menjadi tantangan, namun sumber nabati yang baik mencakup kacang-kacangan seperti lentil, buncis, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk kedelai seperti edamame, tempe, dan tahu.
Para ahli mengatakan alternatif daging olahan adalah sebuah pilihan, namun pastikan untuk membaca label karena produk olahan dapat mengandung natrium. (Z-10)
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Studi isotop seng ungkap megalodon bukan hanya pemangsa paus, tapi pemakan oportunistik dengan pola makan beragam untuk penuhi kebutuhan energinya.
Jika selama ini anak-anak sering diberi asupan makanan yang tinggi gula, tinggi karbohidrat, dan rendah protein, rendah lemak, itu yang memicu terjadinya reaksi peradangan,
Enggak perlu diet aneh-aneh, diet OMAD, ketogenik, OCD. Selama orang itu melakukan diet yang seimbang dan dilakukan jangka panjang, hasilnya jauh lebih bagus.
Diet sehat yang kaya serat dan nutrisi dapat melindungi tubuh dari pembentukan sel-sel kanker.
Diabetes berpeluang terjadi pada ibu hamil yang tidak menerapkan pola makan sehat, termasuk pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Penyakit Moyamoya merupakan kelainan progresif pembuluh darah otak yang menyebabkan penyempitan arteri karotis internal, sehingga meningkatkan risiko stroke berulang pada anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved