Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SERANGAN jantung merupakan kondisi serius yang memerlukan penanganan segera dan dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Serangan jantung terjadi ketika otot jantung tidak menerima cukup darah, sehingga kondisi ini menyebabkan ketergangguan pada otot jantung dan kematian jaringan dan disebut infark miokard. Berikut beberapa ciri dan faktor risiko serangan jantung yang bisa dideteksi sejak dini, sebelum kematian terjadi.
Orang yang mengalami serangan jantung akan mengalami nyeri dada yang terasa seperti tertekan atau tertindih, dan dapat menyebar ke leher, rahang, lengan, hingga menembus punggung. Rasa sakitnya terkadang terasa seperti tertimpa benda berat dan berlangsung lebih dari beberapa menit.
Baca juga : Generasi Muda Banyak yang Mengalami Serangan Jantung, Apa Penyebabnya?
Gejala-gejala ini termasuk mual, muntah, dan sakit perut. Meski tidak khas, beberapa orang mungkin mengalami nyeri pada perut sebagai salah satu ciri serangan jantung. Sakit perut akibat penyakit jantung biasanya disertai dengan rasa nyeri pada ulu hati yang terkadang disalahartikan sebagai sakit maag.
Kesulitan bernapas juga bisa menjadi ciri serangan jantung. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tidak berfungsinya pompa jantung sehingga darah tidak dapat mengalir dengan lancar dan tertumpuk di paru-paru.
Keringat dingin yang tiba-tiba dapat mengindikasikan serangan jantung. Hal ini karena jantung membutuhkan tenaga lebih besar untuk memompa darah melalui arteri yang tersumbat, sehingga tubuh menjadi berkeringat dan mencoba menjadi dingin saat jantung beraktivitas ekstra.
Baca juga : Terapkan Gaya Hidup Sehat, Cara Utama Cegah Penyakit Jantung
Rasa lelah yang berlebihan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi tanda serangan jantung ringan pada wanita, karena organ tersebut perlu bekerja ekstra untuk memompa darah melalui pembuluh yang tersumbat.
Sebelum terkena serangan jantung, beberapa penderita juga mengalami gangguan pencernaan ringan dan masalah gastrointestinal lainnya.
Jantung terus bekerja tanpa henti. Seiring bertambahnya usia, risiko melemah dan menebalnya otot jantung juga semakin meningkat. Risiko terkena serangan jantung yang meningkat pada pria setelah usia 45 tahun dan wanita setelah usia 55 tahun atau setelah menopause.
Baca juga : Rekomendasi 8 Jenis Suplemen yang Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Jika ayah atau saudara laki-laki Anda didiagnosis menderita penyakit jantung koroner sebelum usia 55 tahun, atau ibu atau saudara perempuan didiagnosis menderita penyakit jantung koroner sebelum usia 65 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung.
Memiliki kebiasaan gaya hidup seperti makan yang tidak sehat juga dapat menjadi salah satu faktor risiko terkena serangan jantung. Contoh pola makan yang tidak sehat, yaitu terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan natrium.
Kurangnya aktivitas fisik, apalagi berolahraga, juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini sebab jantung akan lebih terlatih bila rutin berolahraga.
Asap pada rokok mengandung nikotin dan karbonmonoksida yang dapat merusak lapisan jantung serta menyempitkan pembuluh darah. Oleh karena itu, tidak jarang perokok lebih rentan terkena serangan jantung.
Terakhir faktor risiko serangan jantung adalah Kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena rentang gerak jantung terbatas dan tertutup oleh lemak di dalam tubuh. (Z-10)
Kelompok usia 30-39 tahun tercatat sebagai yang paling banyak terdampak dengan 12.403 kasus baru.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
Sebuah studi global ungkap paparan harian terhadap bahan kimia dalam plastik rumah tangga, mungkin menyebabkan lebih dari 356.000 kematian akibat penyakit jantung pada 2018.
Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter atau mager kalau lebih dari 50% waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis.
Proses penyelidikan kematian Kenzha dilakukan dengan proses penyelidikan secara ilmiah
Dalam penanganan stroke, setiap detik sangat berharga. Golden period merupakan kunci utama dalam meningkatkan kemungkinan pasien untuk pulih tanpa mengalami kecacatan..
Teknologi AI dan digital sangat penting untuk menutup kesenjangan layanan jantung di Indonesia
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
belum adanya dokter jantung di daerah tertentu di Indonesia serta belum lengkapnya fasilitas diagnostik penyakit jantung yang baik menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan.
Penyakit jantung struktural adalah gangguan pada struktur anatomi jantung, seperti katup, dinding jantung, atau pembuluh darah besar.
Gangguan pada jantung tentunya tidak dapat dianggap sepele, karena dapat berakibat fatal hingga kematian. Maka dari itu, kamu perlu memastikan organ ini terjaga dengan baik.
Cath Lab RS Pluit dirancang untuk menunjang prosedur diagnostik dan intervensi kardiovaskular seperti angiografi koroner, pemasangan stent, dan tindakan minimal invasif lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved