Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Superbug Bisa Sebabkan Jutaan Kematian dan Rugi Ekonomi Global Rp32.000 Triliun per Tahun pada 2050

Thalatie K Yani
21/7/2025 08:44
Superbug Bisa Sebabkan Jutaan Kematian dan Rugi Ekonomi Global Rp32.000 Triliun per Tahun pada 2050
Ilustrasi(freepik)

BAKTERI kebal antibiotik atau superbug diprediksi dapat menyebabkan jutaan kematian tambahan setiap tahun. Hal itu merugikan perekonomian global hampir US$2 triliun (sekitar Rp32.000 triliun) per tahun pada 2050, jika tidak ada tindakan serius.

Studi yang didanai pemerintah Inggris dan dilakukan Center for Global Development memperingatkan resistansi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) dapat memicu penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) global hingga US$1,7 triliun per tahun dalam 25 tahun ke depan. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa diperkirakan menjadi yang paling terdampak.

Ironisnya, peringatan ini muncul di tengah pemotongan drastis dana bantuan luar negeri oleh AS, Inggris, dan sejumlah negara Eropa yang sebelumnya mendukung program pengendalian AMR di negara berkembang. Inggris baru saja menghentikan pendanaan Fleming Fund, sementara pemerintahan Trump telah memangkas anggaran bantuan luar negeri sebesar US$9 miliar.

“Pemangkasan bantuan ini justru memperburuk skenario terburuk yang kami teliti. Bahkan negara yang berhasil mengendalikan AMR tidak boleh lengah,” kata Anthony McDonnell, peneliti utama dari Center for Global Development.

Lonjakan Kematian dan Kerugian Ekonomi

Jika resistansi antibiotik terus meningkat, penelitian ini memperkirakan pada 2050:

  • PDB Tiongkok bisa berkurang hampir US$722 miliar per tahun
  • AS rugi US$295,7 miliar, Uni Eropa US$187 miliar, Jepang US$65,7 miliar, dan Inggris US$58,6 miliar.

Menurut Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), angka kematian akibat AMR akan melonjak 60% pada 2050, dengan 1,34 juta orang di AS dan 184 ribu orang di Inggris diperkirakan meninggal setiap tahun akibat infeksi bakteri kebal obat.

AMR juga meningkatkan jumlah pasien rawat inap, memperpanjang lama perawatan, serta memaksa penggunaan antibiotik lini kedua yang lebih mahal. Akibatnya, biaya perawatan infeksi resisten bisa dua kali lipat lebih mahal. Secara global, biaya kesehatan untuk menangani AMR diprediksi naik hampir US$176 miliar per tahun.

Investasi Bisa Selamatkan Jutaan Jiwa

Sebaliknya, jika negara-negara mau berinvestasi dalam riset antibiotik baru dan meningkatkan akses pengobatan, ekonomi AS justru bisa tumbuh US$156,2 miliar per tahun pada 2050, sementara Inggris bisa meraup tambahan US$12 miliar.

“Tanpa aksi segera, obat-obatan yang kita gunakan saat ini bisa tidak lagi efektif, membuat infeksi sederhana menjadi mematikan,” ujar Dr Mohsen Naghavi dari IHME.

Pemerintah Inggris menegaskan tetap berkomitmen melawan AMR melalui rencana kesehatan 10 tahun, termasuk pengembangan vaksin baru dan model langganan untuk mendorong inovasi obat. (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya