Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PULUHAN pengunjuk rasa dari Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (1/10).
Aksi dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila itu digelar sebagai bentuk protes terhadap berbagai isu yang dianggap mengancam keberadaan dan implementasi Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Dalam orasinya, Ustaz Amiin selaku koordinator aksi menyampaikan pernyataan sikap resmi GAUM. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa meskipun PKI telah dibubarkan dan dilarang, paham komunisme masih hidup dan berkembang dengan cara yang lebih halus.
Baca juga : Merayakan Kesaktian Pancasila: Cara Membangkitkan Semangat Kebangsaan
Komunisme, menurutnya, telah menyusup ke berbagai elemen bangsa tanpa menggunakan organisasi politik formal, termasuk melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap mencurigakan.
Di tempat yang sama, Kolonel Purn Sugeng Waras juga menyoroti bahwa Pancasila, sebagai ideologi dan falsafah bangsa, tidak diimplementasikan secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, Pancasila hanya dijadikan slogan dan sekadar alasan untuk membentuk lembaga kontroversial seperti BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Baca juga : Yuk, Patuhi dan Amalkan Nilai-nilai Pancasila di Era Modern
GAUM menilai, lembaga ini justru merusak nilai-nilai asli Pancasila.
Sementara itu Ustaz Hari Nugraha, sebagai orator pembuka mengkritik ketidakadilan sosial dan ekonomi yang terjadi di Indonesia. "Demokrasi telah dikangkangi, dan kesejahteraan hanya dinikmati segelintir orang. Rakyat yang seharusnya dilindungi justru dipecah belah oleh laten komunisme."
Tuntutan
Baca juga : Menghidupkan Semangat Pancasila di Tengah Generasi Muda: Momentum Hari Kesaktian Pancasila
Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) Jawa Barat mengeluarkan beberapa poin tuntutan dalam aksi tersebut, di antaranya:
1. Menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kejayaan Pancasila sebagai simbol perlawanan terhadap paham-paham yang merusak Pancasila, seperti komunisme, kapitalisme, sekularisme, dan materialisme.
2. Membubarkan BPIP, karena lembaga tersebut dianggap tidak bermanfaat dan hanya memboroskan uang negara, serta memanipulasi Pancasila untuk mengesampingkan agama.
Baca juga : Hari Kesaktian Pancasila: Simbol Ketangguhan Ideologi Negara
3. Meningkatkan kewaspadaan terhadap neo PKI yang diduga terus menyusup ke berbagai elemen masyarakat dan lembaga kekuasaan untuk memecah belah bangsa.
4. Mengajak umat Islam dan seluruh masyarakat untuk membentengi diri dari paham komunisme yang dianggap merusak mental bangsa dan mengancam kedaulatan negara.
Aksi diakhiri dengan seruan kuat untuk menolak segala bentuk komunisme dan neo-komunisme. "Islam adalah benteng terakhir yang mampu melawan komunisme. Umat Islam harus bergerak dan bersatu untuk menghancurkan paham ini," tegas Ustaz Amiin.
Aksi ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Para peserta aksi berharap tuntutan mereka didengar oleh pemerintah.
Mereka menuntut adanya tindakan tegas untuk melindungi Pancasila sebagai ideologi bangsa dari pengaruh paham-paham yang dianggap merusak.
Pengecekan untuk memastikan harga, bobot, dan mutu beras sesuai standar pemerintah.
Pemeriksaan yang dilaksanakan selama dua hari dilakukan untuk mengumpulkan data atau keterangan terkait dugaan penguasaan ilegal atas lahan milik Pemkab Bandung Barat itu.
Penangkapan dilakukan di Jalan Ahmad Yani Timur, Desa Sucikaler. Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti tembakau sintesis siap edar.
Penghargaan ini diinisiasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat performa dan jaringan kolaborasi antar pelaku BPR Syariah.
Mereka punya cara sendiri untuk memandang permasalahan dan mendapatkan solusinya. Seperti dengan berdialog secara persuasif
Penyaluran dilakukan melalui beragam saluran. Di antaranya melalui toko retail, toko-toko beras di pasar, dan Koperasi Desa Merah Putih.
Salah satu poin dalam gugatan, unsurnya harus ada pihak yang dirugikan. Nah, di dalam delapan (organisasi) ini, memang secara keseluruhan itu mengalami kerugian.
Peralatan radiologi di Indonesia tidak kalah dengan yang ada di negera lain. Baik di ASEAN, Asia maupun di Eropa.
Dengan menyatukan langkah bersama, BPRS akan mempunyai suara yang kuat dan masukan yang kuat kepada regulator serta pemangku kepentingan
Kebijakan ini merupakan upaya dari pemprov, khususnya Pak Gubernur Dedi Mulyadi dalam melihat permasalahan di bidang pendidikan yang cukup kritis dengan tingginya anak putus sekolah.
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyatakan rasa bangga karena Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah konvensi nasional berskala internasional ini.
Menkes minta RS Maranatha terus melakukan inovasi. Rumah sakit ini harus berkembang, untuk memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,"
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdahulu tidak memprioritaskan pendidikan, tidak membangun sekolah baru
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Kebijakan itu mendapat tanggapan positif dari sejumlah organisasi kedokteran. Salah satunya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Warga Kampung Kalilunyu, RT/RW 04, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, mengeluhkan kondisi air sumur mereka yang kini sudah tercemar limbah
Surat edaran larangan meminta bantuan di jalan raya tersebut mulai berlaku sejak awal Agustus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved