Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PANCASILA, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, telah membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi berbagai tantangan sejak kemerdekaan. Di era modern, relevansi Pancasila tidak hanya tidak berkurang, tetapi justru semakin penting dalam menghadapi kompleksitas dunia global.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, tetap menjadi landasan spiritual bangsa di tengah arus sekularisme global. Di era modern, nilai ini menjadi penting dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama dan mencegah konflik berbasis agama. Toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda menjadi kunci dalam mempertahankan persatuan bangsa.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, sila kedua Pancasila, memiliki resonansi kuat dengan isu-isu hak asasi manusia global. Di era digital, nilai ini menjadi panduan dalam menjaga etika bermedia sosial, menghormati privasi individu, dan memperjuangkan keadilan sosial di dunia maya maupun nyata.
Baca juga : Menghidupkan Semangat Pancasila di Tengah Generasi Muda: Momentum Hari Kesaktian Pancasila
Persatuan Indonesia, sebagai sila ketiga, mendapatkan tantangan baru di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi. Nilai ini menjadi penting dalam mempertahankan identitas nasional di tengah arus budaya global, sekaligus membuka diri terhadap kemajuan dunia tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa.
Sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menjadi landasan dalam mengembangkan demokrasi di era digital. Partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik melalui platform digital harus tetap dijiwai semangat musyawarah dan kebijaksanaan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila kelima Pancasila, menghadapi tantangan baru di era ekonomi digital dan disparitas teknologi. Nilai ini menjadi panduan dalam mengembangkan kebijakan yang memastikan pemerataan akses terhadap teknologi dan peluang ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Peristiwa G30S/PKI yang menjadi latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Di era modern, tantangan ini muncul dalam bentuk baru seperti radikalisme online dan disinformasi yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer, nilai-nilai Pancasila harus direvitalisasi dan diimplementasikan secara kreatif. Pendidikan karakter berbasis Pancasila, literasi digital yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, serta dialog antar generasi tentang relevansi Pancasila menjadi kunci dalam mempertahankan Pancasila sebagai panduan hidup bangsa di era modern. (Z-3)
KETUA Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya merespons polemik hak royalti untuk pemutaran lagu di ruang publik. Ia meminta semua pihak mengedepankan falsafah Pancasila dan tidak saling serang.
KETUA Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan refleksi perjuangan para pejuang bangsa Indonesia.
HUT ke-80 Republik Indonesia, ada fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece. BPIP mengajak generasi muda bijak dalam mengekspresikan kritik sosial
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan dukungan penuh terhadap peluncuran Gerakan Nasional Waktu Bermain Anak dan Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
KEPALA BPIP Yudian Wahyudi menyebut kehadiran nilai-nilai Pancasila di Kabupaten Natuna bukan hanya sekedar slogan, melainkan sebagai kekuatan hidup yang terwujud di NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved